HUMAN INTEREST
Cerita Sang Demonstran Matheus, Jadi Korlap Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Batam
Matheus,mahasiswa Tanjungpinang itu terbilang muda. Usianya baru 21 tahun,tapi mampu mengomando mahasiswa lainnya saat aksi tolak omnibus law di Batam
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mahasiswa dan serikat pekerja di sejumlah daerah di Indonesia bereaksi atas disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja.
Tak terkecuali di Batam.
Pada Kamis (8/10/2020) lalu, sejumlah mahasiswa di Batam menggelar aksi. Mereka mendatangi Kantor DPRD Batam untuk menyuarakan aspirasinya.
Di antara mereka ada Matheus yang berteriak lantang, menolak omnibus law UU Cipta Kerja.
"Demonstrasi, kami hanya mewarisi jalan perjuangan para senior yang mengajarkan untuk melawan adanya bentuk penindasan terhadap masyarakat. Sudah, itu saja. Tak banyak dan tak panjang," kata Matheus saat menggelar aksi di kawasan Kantor DPRD Batam, Kamis.
• Aksi Heroik Pemuda Selamatkan Polantas yang Dikepung Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja Terekam CCTV
• Baca Undang-undang! Legislator Batam Bantah Poin Tuntutan Omnibus Law Cipta Kerja Hoaks
Suasana demonstrasi waktu itu hampir memanas, bentrokan antar polisi dan massa mahasiswa nyaris terjadi, aksi saling dorong-mendorong tak terhindarkan.
Walau Matheus mengomandoi aksi unjuk rasa hari itu, ia mengaku bukan lah seorang demonstran kala tahun 98 reformasi.
Dia turun berjuang bersama dengan rekan-rekannya mahasiswa untuk menggeloarakan aspirasi.
"Bahwa pemerintah mengesahkan aturan ketenagakerjaan lewat pengesahan undang-undang atau Omnibus Law membuat banyak masyarakat yang menjerit," ujarnya.
"Mahasiswa turun ke jalanan, bukan sembarang turun. Kami kaji bahwa di dalam butir pasal demi pasal dan poin memang merugikan buruh, maka untuk menyuarakan itu kita turun aksi," tegas Matheus.
Matheus, mahasiswa kampus biru dari Tanjungpinang itu masih terbilang muda. Usianya baru 21 tahun.
Namun ia harus mampu mengakomodir banyaknya mahasiswa yang bergerak bersama dalam menyampaikan aspirasi.
Bukan tanpa alasan, Matheus dipercaya rekan-rekannya mahasiswa asal Batam yang kuliah di luar kota untuk menjadi koordinator lapangan (korlap) saat unjuk rasa tolak Omnibus Law.
"Kalau dibilang pengalaman demo, mungkin masih banyak yang lebih paham bang. Mungkin bisa dibilang ini pengalaman pertama saya turun demo. Tapi ya, dengan modal semangat dan panggilan hati saya berani saja," ujar mahasiswa semester 3 Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang itu.