TRIBUN WIKI

Penyebab dan Gejala Pendarahan Subdural pada Otak, Apa Bahayanya?

Subdural hematoma atau juga disebut perdarahan subdural adalah kondisi ketika darah menumpuk di antara dua lapisan di otak.

freepik.com
HEMATOMA SUBDURAL - Perdarahan subdural adalah kondisi ketika darah menumpuk di antara dua lapisan di otak. FOTO: ILUSTRASI. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Tubuh manusia terdiri dari kurang lebih 5 liter darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Pada kondisi tertentu, tubuh bisa mengalami pendarahan dan kehilangan darah.

Hal ini terjadi ketika organ tubuh atau pembuluh darah mengalami kerusakan sehingga darah dapat mengalir bebas di dalam atau di luar tubuh.

Pendarahan bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja termasuk otak.

Salah satu jenisnya adalah subdural hematoma.

Subdural hematoma atau juga disebut perdarahan subdural adalah kondisi ketika darah menumpuk di antara dua lapisan di otak, yaitu lapisan arachnoid dan lapisan dura atau meningeal.

Penyebab dan Gejala Herniasi Otak, Ketika Jaringan Bergeser dari Posisi Normal, Apa Bahayanya?

Faktor pemicu

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terserang hematoma subdural:

- Obat antikoagulan (pengencer darah, termasuk aspirin).

- Penyalahgunaan alkohol jangka panjang.

- Kondisi medis yang membuat darah pengidap menggumpal.

- Jatuh berulang kali.

- Cedera kepala berulang kali.

- Usia yang sangat muda atau terlalu tua.

Disebabkan oleh Infeksi Virus, Kenali Gejala Awal Penyakit Radang Otak, Waspada bila Mudah Bosan

Penyebab

Dalam kebanyakan kasus, hematoma subdural ini muncul karena cedara kepala yang parah.

Pada kondisi ini, darah akan mengisi area otak dengan cepat.

Kondisi inilah yang akhirnya bisa menyebabkan hematoma subdural akut.

Selain cedera kepala yang parah, hematoma subdural juga bisa terjadi akibat cedera kepala yang ringan.

Kondisi ini umumnya terjadi pada lansia atau orang tua karea pembuluh darahnya umumnya sudah melonggar akibat atrofi otak.

Ada kemungkinan kondisi ini tak diketahui hingga beberapa hari, bahkan minggu.

Dalam dunia medis kondisi ini disebut dengan hematoma subdural “kronis” .

Penyebab dan Gejala Tumor Otak, Waspada bila Sering Sakit Kepala

Gejala

ILUSTRASI - Sakit kepala bisa diatasi dengan memijat bagian tertentu
ILUSTRASI - Sakit kepala bisa diatasi dengan memijat bagian tertentu (freepik.com)

Ketika seseorang mengalami hematoma subdural, maka dirinya akan mengalami beberapa gejala medis.

Gejala ini bergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami, ukuran, dan lokasi hematoma.

Gejala dapat segera muncul atau beberapa minggu setelah cedera.

Namun, ada pula beberapa orang yang terlihat baik-baik saja (lucid interval) setelah mengalami cedera.

Namun, lama-kelamaan tekanan pada otak dapat menyebabkan gejala:

- Kehilangan atau perubahan tingkat kesadaran.

- Sakit kepala.

- Bicara melantur.

- Perubahan kepribadian.

- Napas yang abnormal.

- Kesulitan berjalan.

- Kelemahan pada satu sisi tubuh.

Astrositoma hingga Pineoblastoma, Inilah 15 Jenis Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

Pengobatan

Untuk menentukan pengobatan hematoma subdural, dokter pastinya akan memperhatikan kondisi klinis dan radioligis pasien.

Dalam masa mempersiapkan operasi, perhatian hendaknya ditujukan ke pengobatan dengan medikamentosa untuk menurunkan peningkatan tekanan intrakranial.

Contohnya, dalam pemberiaan manitol 0,25 gram pada per kilogram berat badan pasien, atau pula furosemide 10 miligram intravena, dihiperventilasikan.

Andaikan ditemukan adanya gejala-gejala progresif, baik pada kasus akut maupun kronik, tindakan operasi akan dilakukan untuk mengeluarkan hematom.

Namun, sebelum mengambil keputusan operasi, dokter akan memperhatikan berbagai hal.

Misalnya airway, breathing, dan circulation.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hematoma Subdural'.

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved