BINTAN TERKINI

SEJUMLAH Wilayah di Bintan Mengalami Kelangkaan Gas 3 Kg, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Saat ini warga di sejumlah wilayah di Bintan mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg. Ini dugaan sementara penyebabnya.

Penulis: Alfandi Simamora |
ISTIMEWA
Wakil Ketua Komisi II DPRD Bintan melakukan pengecekan dan klarifikasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Tanjunguban dan melakukan pengecekan di beberapa pangkalan 

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Wakil Ketua Komisi II DPRD Bintan melakukan pengecekan dan klarifikasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Tanjunguban dan melakukan pengecekan di beberapa pangkalan, Rabu (7/10/2020) kemarin.

Hal itu dilakukan guna untuk menindaklanjuti krisis gas elpiji 3 kg di wilayah Bintan Utara yang diduga kuat dikarenakan aksi beli pedagang pengecer yang kini jumlahnya semakin banyak.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Bintan Indra Setiawan mengatakan, dari analisa di SPBE dan beberapa pangkalan didapati adanya lonjakan pembelian dari masyarakat.

Pembelian paling besar diduga dari pelaku UMKM yang muncul akibat dampak PHK terdampak Covid-19.

Di mana saat ini banyak pelaku usaha kecil yang juga menjual gas elpiji 3 kg secara eceran.

"Dampaknya mereka banyak melakukan pembelian di pangkalan dalam jumlah lebih dari 2 tabung. Akibatnya distribusi untuk masyarakat tersedot ke pembeli untuk diecer kembali ini,” terangnya, Jumat (09/10/2020).

GAS 3 Kg Dijual Rp 27.000 Per Tabung, Disperindag Batam dan Tim Gabungan Datangi Pengecer

Indra juga menjelaskan, hal itu nantinya akan dicek ulang dan dilakukan pengecekan lebih lanjut mengenai kebutuhan rill di lapangan.

Jika kebutuhan meningkat, maka solusinya akan ditambah. Namun bila ada penyalahgunaan, maka akan ditindak.

“Nanti kami akan berkoordinasi dengan satgas migas dan juga dinas perdagangan untuk mengatur seperti apa formulanya. Karena memang krisis ini sudah lebih dari seminggu dan kami harapkan juga jangan sampai berlarut, apalagi ini akan masuk penghujung tahun dan hari raya keagamaan,”ungkapnya.

Indra juga menambahkan, adanya tabung-tabung gas yang dijual secara bebas dan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi Pertamina membuat banyak warga membeli gas dengan tabung itu dan menyetok dalam jumlah banyak.

"Nanti yang jual-jual tabung akan kami cek lagi seperti apa. Akan kami panggil Pertamina untuk mengecek kelayakannnya,”tutupnya.(als)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved