Cabut Samurai Lalu Teriak Bantai Polisi, Dua Mahasiswa Minta Maaf Setelah Ditangkap

Sambil menghunus samurai, dua mahasiswa MS dan DN berteriak lantang akan membantai polisi.

pixabay
Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Sambil menghunus samurai, dua mahasiswa MS dan DN berteriak lantang akan membantai polisi. 

Namun setelah ditangkap merengek minta maaf.

Aksi MS dan DN viral di media sosial. 

Kepada polisi, keduanya mengaku aksi yang dilakukan itu hanya iseng.

Atas perbuatannya, mereka mengaku menyesal.

"Kami minta maaf, karena telah mengatakan akan membantai polisi, dan kami berdua pun tidak akan menyangka hal ini akan berujung di kantor polisi” kata mahasiswa tersebut.

Sementara itu, Direskrimun Polda Bengkulu Kombes Pol Tedy Suhendyawan Syarif mengatakan, keduanya diamankan karena diduga telah melanggar Undang-undang ITE dan dan kepemilikan senjata tajam.

Mereka diamankan setelah mengunggah video mengancam akan membantai polisi sebelum demo penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Bengkulu beberapa hari lalu.

"Ms dan DN kami amankan saat sedang berada di indekost milik keduanya. Dan keduanya pun diamankan karena diduga telah melanggar Undang-Undang ITE dan sajam karena telah mengunggah video akan membantai polisi saat demo di depan gedung DPRD dilakukannya," ujar Tedy, dalam rilisnya pada sejumlah media di Bengkulu, Jumat (9/10/2020).

Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap keduanya.

Sebelumnya, sebelum aksi unjuk rasa mahasiswa Bengkulu menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, dalam tayangan video kedua pelaku tampak mencabut samurai dan menyiapkan batu di motornya.

Sambil menghunus sebilah pedang pelaku meneriakkan akan membantai polisi dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.(km)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kami Minta Maaf karena Telah Mengatakan Akan Membantai Polisi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved