BATAM TERKINI
JALUR Perbatasan Singapura dan Indonesia Bakal Dibuka, Ini Kata Pengelola Pelabuhan dan Resort Batam
Pemerintah Singapura dan Indonesia menyepakati membuka jalur perbatasan pada akhir Oktober mendatang. Ini kata pengelola pelabuhan dan resort di Batam
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Singapura dan Indonesia menyepakati membuka jalur perbatasan pada akhir Oktober mendatang.
Pembukaan jalur perbatasan itu diistilahkan dengan reciprocal green lane (jalur hijau timbal balik atau RGL).
Mereka yang akan melintas batas kedua negara, baik jalur udara dan laut, masih terbatas untuk keperluan bisnis dan Pejabat resmi penting antar kedua negara.
Menanggapi pembukaan jalur antara Singapura dan Indonesia General Manager Nongsa Pura Ferry Terminal, Iwan Surajitno menyambut baik rencana pembukaan jalur perbatasan baik jalur darat dan jalur udara tersebut.
"Kita siap dan kita menantikan hal tersebut," ujarnya.
Terpisah Meneger Sosial Media Montigo Resort Nongsa Ilham Wibisono juga menanggapi positif rencana pembukaan perbatasan Singapura dan Indonesia.
Baca juga: Bisnis Terpukul, Johor Ajukan Kasus Pembukaan Perbatasan Malaysia dan Singapura ke Putrajaya
"Menurut saya ini merupakan kabar baik dan menunggu langkah-langkah berikutnya yang disiapkan kedua negara untuk memulihkan sektor pariwisata," ujarnya.
Ilham Mengatakan jika nantinya di buka untuk pariwisata tetapi ia juga meminta pengawasan di pintu masuk tetap harus di Perketat karena masih di tengah Pandemi Covid19.
"Tapi harus tetap dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan protokol kesehatan dan aturan lainnya yg disepakati, demi pulihnya sektor ekonomi dan pariwisata yang bisa menguntungkan kedua negara," sebutnya.
Ilham menyebutkan pelaku pariwisata juga sebenarnya sudah mempersiapkan kembalinya wisman melalui peningkatan pelayanan sesuai dengan standar protokol kesehatan di era new normal.
Sementara General Manager Batam View Besch Resort, Anddy Fong juga senada dengan Pengelola Montigo Resort.
Anddy menyambut baik rencana pembukaan akses Indonesia Singapura.
"Segala pembukaan akses ke Batam dari Singapura itu sudah ada kemajuan besar buat kami walau masih di batasi visa dan lainnya terkait protocol covid-19," ujarnya.
Anddy mengatakan pembukaan perbatasan itu merupakan kabar baik.
"Ini merupakan pembukaan akses yang bagus, semoga bisa membangkitkan kembali pariwisata yang saat ini sedang lesu," ujarnya.
Dibuka 26 Oktober 2020
Pemerintah Singapura dan Indonesia sepakat membuka jalur perbatasan akhir Oktober 2020.
Dilansir Channel News Asia Kementerian Luar Negeri Singapura, Senin (12/10/2020) pagi ini, kesepakatan itu mulai berlaku dua pekan kedepan, Senin (26/10/2020).
Kesepakatan yang diistilahkan dengan reciprocal green lane (jalur hijau timbal balik atau RGL) ini, masih bersyarat.
Mereka yang akan melintas batas kedua negara, baik jalur udara dan laut, masih terbatas untuk keperluan bisnis dan pejebat resmi penting antarkedua negara.
Untuk pelintas batas ini, para pelintas batas, pun masih harus mengisi aplikasi formulir yang disediakan kedua otoritas kedua negara, kementerian luar negeri, imigrasi, dan tentunnya mendapat otorisasi kesehatan; bebas Covid-19.
Pelonggaran kebijakan ini menyusul mulai normalnya kehidupan sosial di Singapura, sejak akhir September lalu.
Kementerian luar negeri Singapura menyebut pengunjung atau traveler kedua negara harus memenuhi syarat travel corridor arrangement (TCA).
Kebijakan ini sementara hanya berlaku bagi warga negara Singapura dan permanent resident, atau penduduk terdaftar di Singapura.
Para traveler eksekutuf ini harus melampirkan hasil tes SWAB / polymerase chain reaction (PCR). Baik sebelum keberangkatan atau setelah kedatangan.
Itupun institusi yang mengeluarkan rekomendasi SWAB PCR ini harus resmi dan disepakti kedua negara.
Rincian operasional tentang RGL, termasuk persyaratan prosedural, protokol kesehatan, dan proses aplikasi akan diumumkan dalam waktu dekat.
Belum dirinci klinik, rumah sakit, atau institusi mana saja yang berhak mengeluarkan hasil test PCR ini.
Kebiajakan pembukaan jalur terbatas tanggal 26 Oktober mendatang ini, seteleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dan koleganya dari Indonesia, Retno Marsudi, berbicara melalui telepon akhir pekan lalu.
Pembukaan 'jalur Reciprocal Green Lane" ini adalah untuk menguatkan kembali hubungan diplomatik, bisnis, kedua nehara yang sudah terjalin lama.
Sekadar diketahui, akhir Agustus 2020 lalu, kedua menteri luar negeri negara tetangga ini, menggelar pertemuan diplomatik di kawasan Orchad, Singapura.
Kala itu, mereka membahas pentingnya memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan dalam mengatasi tantangan bersama yang ditimbulkan dampak dari pandemi COVID-19 ini, dengan cara yang bijaksana dan ekstra hati-hati.
Pekan lalu, tepatnya Selasa (6/10/2020), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan negosiasi tentang Reciprocal Green Lane dengan Singapura, sudah memasuki tahap akhir.(TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)