Sampah Menumpuk di Tanjung Uma Minim Perhatian, Mulai Timbulkan Bau Tak Sedap

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tumpukan sampah terlihat di tepi jalan raya Tanjung Uma.

Sampah yang berserakan itu, berada di jalan yang merupakan jalur utama jika hendak ke pemukiman Bukit Timur dan Kampung Tua Tanjung Uma, Batam, Kepri.

Tumpukan sampah itu berserakan kurang lebih sepanjang 30 meter nyaris ke badan jalan raya.

Bau menyengat dari tumpukan sampah ini mengganggu pengendara maupun pejalan kaki yang melintasi ruas jalan tersebut.

Tidak hanya itu sampah-sampah yang berserakan itu juga mengganggu pemandangan mata para pengendara yang lewat di lokasi tersebut.

Karena jalan raya itu merupakan satu-satunya jalan penghubung jika hendak ke Tanjung Uma, sehingga jalan ini sering dilalui banyak kendaraan.

Tidak terlihat para petugas Dinas Kebersihan yang berusaha membersihkan sampah-sampah yang telah menumpuk di pinggir jalan tersebut.

Seorang pengendara motor yang kebetulan melintas di jalan tersebut, Adi mengatakan, sampah yang berserakan di sana sudah ada sejak enam bulan yang lalu.

"Sampah-sampah itu sudah lama ada di sini, wajar aja kalau menimbulkan bau.

Saya juga kerap melihat orang-orang yang melintas bawa motor sambil bawa kantung plastik isi sampah, lalu dibuang sembarangan di tengah jalan," ujar Adi kepada TribunBatam.id, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Mahasiswa Pungut Sampah Usai Demo Tolak Omnibus Law di Batam

Baca juga: Polisi Ungkap Cara Cai Changpan Kabur dari Lapas: Gali Lubang 8 Bulan, Buang Tanah di Tong Sampah

Adi berharap, supaya tidak ada lagi orang membuang sampah sembarang di lokasi Jalan Raya itu lagi, karena sangat mengganggu.

"Harapannya sih supaya cepat dibersihin aja oleh petugas Kebersihan, terus jangan dibuang di sini lagilah, kasihan warga sekitar dan pengguna jalan lainnya," katanya.

Belum ada tanda-tanda penanganan sampah oleh Dinas kebersihan Kota Batam.

Beberapa warga yang melintas, terlihat masih membuang sampah ke tempat tersebut.(TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)