Hebatnya Negara Mungil Singapura, Tak Punya Ladang Minyak tapi Indonesia Begitu Bergantung Impor BBM

Negara mungil Singapura jadi negara pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia, yang sebagian diekpsor ke Indonesia, Malaysia dan China

whereis
Ilustrasi. Hebatnya Negara Mungil Singapura, Tak Punya Ladang Minyak tapi Indonesia Begitu Bergantung Impor BBM 

Selanjutnya, mengurangi waktu tunggu selama pengadaan stok dan meningkatkan fleksibilitas penggunaan stok.

"Pada dasarnya selama ini impor BBM kita memang masih dari Singapura, sehingga akan kami jalin kerja sama yang tentunya menguntungkan dari segi efisiensi distribusi," kata Mulyono.

Keberhasilan Singapura

Singapura sendiri meski sama sekali tak memiliki ladang minyak, selama puluhan tahun menjadi salah satu produsen minyak terbesar dunia karena memiliki banyak kilang minyak.

Stok cadangan BBM yang dimiliki juga terbilang sangat besar.

Letak Singapura yang strategis dan kemudahan berinvestasi dan perizinan juga jadi alasan banyak perusahaan minyak multinasional menempatkan kilang minyak miliknya di negara tersebut.

Ahok Pakai Seragam Pertamina
Ahok Pakai Seragam Pertamina (instagram @niluhdjelantik)

Mengutip data yang dirilis lembaga informasi energi milik pemerintah Amerika Serikat (AS), Energy Information Administration (IEA), kapasitas kilang minyak di Singapura mencapai 1,4 juta barel per hari.

Dengan kapasitas sebesar itu, Singapura mampu mengolah minyak bumi yang diimpor dari Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Baca juga: Saat Ahok Kesal dan Buka Borok Pertamina: Semua Lobi Menteri dan Gaji Pokoknya Gede-gede

Bandingkan dengan Indonesia yang populasi penduduknya sekitar 260 juta dengan konsumsi BBM 1,4 juta barel per hari, kapasitas pengolahan minyak di kilang Pertamina hanya sekitar 1,1 juta barel per hari.

Ini pula yang menyebabkan impor minyak sangat membebani neraca perdagangan Indonesia.

Singapura juga tercatat sebagai negara pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia.

Sebagian besar ekpsor minyak tersebut dikirim ke Indonesia, Malaysia dan China.

Sebelumnya Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, saat rapat dengan Komisi VII DPR, memaparkan kondisi kilang di Indonesia sudah sangat terbatas.

Baca juga: Pertamina Rugi Ahok BTP Dibully, Trending Topik di Twitter dan Terungkap Permasalahannya

"Kondisi hari ini, jenis crude (minyak mentah) yang bisa diolah di kilang kita sangat-sangat terbatas jumlahnya," ujar Nicke.

Lebih lanjut, Nicke menyebutkan, hal tersebut mengakibatkan perseroan perlu mengeluarkan biaya pokok produksi yang lebih tinggi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved