BATAM TERKINI
Harga Daging Ayam dan Sapi di Pasar Tos 3000 Batam, Pedagang Keluhkan Turunnya Penjualan
Harga daging sapi dan ayam di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam diakui pedagang masih stabil. Harga daging ayam segar dan daging sapi es bahkan turun.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Harga daging di Pasar Tos 3000 diakui stabil oleh pedagang.
Harga daging ayam segar berada di angka 34 ribu Rupiah. Harga ini diketahui naik dua ribu Rupiah setelah dua minggu terakhir.
Sementara harga daging ayam es masih berada di Rp 30 ribu per kilogramnya.
Untuk harga daging sapi es berada di angka 80 ribu Rupiah per kilogram, atau turun lima ribu Rupiah.
Kondisi ini diakuinya sudah terjadi sekitar dua minggu terakhir.
Harga daging sapi segar dijual dengan harga Rp 140 ribu per kilogramnya.
"Masih stabil dan belum ada kenaikan. Yang buat kenaikan biasanya, ketika kapal tidak masuk ke Batam.
Sekarang sudah lancar. Baik dari Kepri, Sumatra, Jawa, Kalimantan bahkan dari Surabaya," kata seorang pedagang di salah satu pasar terbesar di Kota Batam, Provinsi Kepri itu, Bodin, Jumat (16/10/2020).
Meski terpantau stabil, namun pria 43 tahun ini mengaku ada penurunan pada tingkat penjualan.
Lesunya perekonomian sejak pandemi Covid-19, begitu ia rasakan bersama sejumlah pedagang lainnya.
Sejumlah pedagang makanan langganannya, tetap memesan daging untuk keperluan sehari-hari.
Yang membedakan, jumlah pesanan yang tidak banyak seperti biasanya.
"Tidak signifikan sih, tapi cukup terasa juga bagi pedagang macam kami," sebutnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id di Pasar Tos 3000 Jodoh, kondisi pasar tidak terlihat aktivitas transaksi secara berkerumun.
Baca juga: Kondisi Pasar Tos 3000 Batam, Petugas Keamanan Berkeliling Ingatkan Protokol Kesehatan Covid-19
Baca juga: Pedagang Pasar Tos 3000 Ogah Pakai Masker saat Corona, Bau Tak Sedap Langsung Nempel

Sejumlah pedagang lainnya tampak bersantai sembari menunggu pembeli datang.
Umumnya para pengunjung dan penjual tidak menggunakan masker dan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Dua Pasar di Batam Bakal Terapkan Pembayaran Non Tunai
Pasar Hang tuah Batu Besar, Kecamatan Nongsa dan Pasar Seroja Dapur 12, Kecamatan Sagulung bakal menerapkan sistem pembayaran non-tunai menggunakan QR Code Indonesian Standard (GRIS).
Pembeli nantinya dapat bertransaksi dengan praktis, cepat dan efisien.
Mereka cukup menscan kode QRIS yang berada pada toko.
Kemudian, transaksi akan berjalan secara otomatis. Uang pun langsung masuk ke rekening pedagang pasar.
Sosialisasi QRIS ini diakui Kepala Bidang (Kabid) Pasar Disperindag Kota Batam, Zulkarnain sudah disampaikan ke sejumlah pedagang tradisional lainnya di Kota Batam.
Pembayaran sistem non-tunai di pasar ini, merupakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2016 tentang percepatan implementasi transaksi non tunai di seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemda.
"Untuk tahap pertama ada dua pasar. Pembayaran non-tunai ini sudah banyak diterapkan pada beberapa pasar swasta. Harapannya, pasar tradisional di Kota Batam, juga ikut menerapkan sistem ini," sebutnya, Selasa (13/10/2020).
Metode pembayaran melalui QRIS diakui Zulkarnain ada dua cara. Selain menggunakan static QR Code, cara dynamic QR Code juga bisa digunakan untuk bertransaksi secara online.

Oleh karenanya, para pedagang pasar diimbau untuk menyiapkan dan menempel kode QRIS di lapak masing-masing guna memudahkan transaksi.
Disperindag Kota Batam juga menggandeng Bank Indonesia sebagai inisiator metode pembayaran QRIS tersebut.
"Kami ikuti arahan pemerintah pusat. Harapannya, sistem transaksi di pasar jadi lebih mudah dan efisien," tambahnya.
Kendala Instruksi Presiden Versi Disperindag Kota Batam
Penerapan pembayaran non-tunai pada sejumlah pasar tradisional di Batam terkendala minimnya pedagang yang belum memiliki perangkat android.
Tidak hanya itu, sejumlah pedagang juga belum memiliki rekening khusus sebagai tempat penyimpanan uang hasil transaksi.
Dengan kendala itu, Kepala Bidang Pasar Disperindag Kota Batam, Zulkarnain tetap optimis dengan penerapan pembayaran non tunai tersebut.
Selain merupakan keharusan karena instruksi presiden, pihaknya akan menawarkan alternatif lain untuk merealisasikan program tersebut.
Menurutnya, ada 24 bank yang sudah terintegrasi dengan program tersebut.
"Pedagang bisa mengajukan permohonan untuk mendapat QRIS ini. Paling tidak, syaratnya harus buka rekening," sebutnya, Selasa (13/10/2020).
Zulkarnain menyebut, ada banyak manfaat dari penerapan sistem QRIS dalam transaksi jual beli di pasar ini.
Pertama, sistem pembayaran non-tunai meminimalisir terjadinya kontak fisik antara penjual dan pembeli. Dalam metode ini, penjual dan pembeli memanfaatkan teknologi aplikasi pembayaran online beserta kode QRIS yang terintegrasi.
"Seperti banyak informasi yang beredar kan, sekarang sudah mulai ada penyebaran Covid-19 melalui uang kertas maupun logam.
Kami berharap, ke depannya baik penjual dan pembeli tidak lagi membawa uang cash," jelasnya.
Selain itu, metode pembayaran non-tunai secara online juga memudahkan penjual dan pembeli bertransaksi.
Sistem pengembalian uang menjadi tidak relevan lagi, sebab nominal pembayaran dapat langsung ditransfer sesuai dengan tagihan yang tertera di aplikasi.
Pembayaran yang dilakukan melalui QRIS juga dapat langsung masuk ke dalam rekening penjual, sehingga mendorong transparansi dan keakuratan dalam transaksi.
"QRIS ini bisa discan menggunakan 14 aplikasi pembayaran online, contohnya seperti Linkaja, OVO, Gopay, dan Paytren," ujar Zulkarnain.
Terpenting, menurut Zulkarnain, sistem pembayaran non-tunai ini dapat mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di lingkungan pasar.
Ditambah lagi, metode QRIS dinilai dapat mendorong terciptanya aktivitas transaksi jual beli yang aman, cepat, mudah dan efisien.(TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng/Hening Sekar Utami)