PENANGANAN COVID

Puluhan Orang Reaktif Setelah Rapid Test saat Kegiatan Kemenparekraf di Batam

Peserta yang reaktif setelah menjalani rapid test diminta pulang dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan Kemenparekraf di Batam.

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
RAPID TEST - Pemeriksaan rapid test pada acara Kemenparekraf di salah satu hotel di kawasan Nagoya, Minggu (18/10/2020). Puluhan peserta diketahui reaktif setelah menjalani tes cepat ini. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Puluhan peserta kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Batam reaktif ketika selesai menjani rapid test.

Mereka diminta pulang, serta tidak diperkenankan untuk mengikuti acara.

Direktorat Hubungan Antarlembaga Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menggelar pertemuan di salah satu hotel di kawasan Nagoya, Minggu (18/10/2020).

Acara yang dimulai pada pukul 10:00 WIB ini membahas tentang implementasi protokol World Travel and Tourism (WTTC) melalui sosialisasi panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).

Pertemuan yang dihadiri sekitar 94 orang peserta ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Sebelum dimulainya acara, para peserta diminta untuk mengikuti pemeriksaan rapid test.

Mulai pukul 08:00 WIB, satu per satu peserta yang semula menunggu di lobi hotel, berbondong-bondong menuju lantai 12, tempat dilaksanakannya pemeriksaan rapid test. Adapun petugas pemeriksa berasal dari RSKI Covid-19 Galang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi, sebelumnya telah mengingatkan, agar para penyelenggara acara sebaiknya tetap memperhatikan protokol 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Sebaiknya juga ada pemeriksaan rapid test untuk mengecek kondisi kesehatan peserta acara, jadi bisa dikawal kalau seandainya reaktif," ujar Didi.

Guna mencegah terjadinya penumpukan massa di area ballroom, pemeriksaan rapid test menggunakan nomor undian.

Sebelum hasil rapid test keluar, peserta tidak diperkenankan memasuki ballroom hotel tempat acara.

Baca juga: Cara Polres Lingga & Polsek Tanjungpinang Timur Tangani Corona: Bedah Rumah dan Bagikan Makan Gratis

Baca juga: Empat Pasien Baru Corona Bertambah di Bintan, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

KURANGI JADWAL - Kapal feri di Pelabuhan Domestik Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri. Manajemen Miko Natalia mengurangi frekuensi pelayaran akibat pandemi Covid-19.
KURANGI JADWAL - Kapal feri di Pelabuhan Domestik Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri. Manajemen Miko Natalia mengurangi frekuensi pelayaran akibat pandemi Covid-19. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Selain mewajibkan pemeriksaan rapid test, panitia acara juga menyiapkan goodie bag bagi masing-masing peserta yang berisikan satu buah face shield, handsanitizer merk Nuvo, tisu basah antiseptik, dan satu botol suplemen tubuh.

Prosedur penyelenggaraan acara Kemenparekraf pada siang hari ini telah menyesuaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Salah seorang peserta acara, Yuli, mengaku cukup gugup tatkala diwajibkan mengikuti pemeriksaan rapid test di lokasi acara. Sebelumnya, ia belum pernah mengikuti pemeriksaan Covid-19 dalam bentuk rapid test.

Kendati demikian, Yuli menilai prosedur penyelenggaraan acara dengan melibatkan pemeriksaan rapid test sangat baik, karena dapat menekan penyebaran Covid-19.

Ia menambahkan, prosedur ini dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Tadi sempat khawatir, karena hasilnya lama keluar, tapi alhamdulillah non-reaktif," ujar Yuli.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved