Demo Hari Ini, Mahasiswa Ultimatum Jokowi 8x24 Jam Cabut UU Cipta Kerja
Satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ( BEM SI) berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja
TRIBUNBATAM.id - Tepat satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ( BEM SI) berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020).
Saat mahasiswa demo di Jakarta, Presiden Jokowi menerima PM Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.
Mahasiswa ultimatum Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dan mencabut UU Cipta Kerja.
Presiden diberikan waktu selama 8 x 24 jam terhitung sejak hari ini, Selasa (20/10/2020).
"Kami mendesak Presiden mengeluarkan Perppu. Kami memberikan waktu 8 x 24 jam kepada presiden membuat keputusan, sejak ultimatum ini dibacakan," kata orator di atas mobil komando, kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: BESOK, Aliansi Anak Kepri Menggugat di Tanjungpinang Bakal Demo Tolak UU Cipta Kerja
Mahasiswa menyatakan UU Cipta Kerja hanya kebohongan belaka.
Produk hukum yang disahkan DPR RI pada 5 Oktober lalu itu disebut sarat akan agenda politik.
Pengesahannya juga terkesan buru-buru.
Jika dalam tenggat waktu tersebut Jokowi tidak kunjung membuat kebijakan, aliansi mahasiswa seluruh Indonesia akan menggelar aksi yang lebih besar dibanding hari ini.
"UU Cipta Kerja kebohongan belaka," katanya.
Hingga berita ini ditulis, aksi unjuk rasa tuntutan pencabutan UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat masih terus berlangsung.
Kabareskrim, Kapolda, dan Pangdam Jaya Pantau Langsung
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meninjau langsung demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com di lokasi sekira pukul 15.40 WIB, Dudung meninjau aksi dari atas jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata.
Tak lama berselang, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto juga terlihat di lokasi.
Ketiganya memantau jalannya demo mahasiswa dari belakang pagar kawat berduri dan barikade polisi serta marinir.
Sementara di kawasan Patung Kuda dan Bundaran Bank Indonesia sudah dipenuhi dengan massa mahasiswa dan buruh.
Mereka nampak mengular hingga memenuhi sebagian Jalan Medan Merdeka Selatan.
Terima PM Jepang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020).
Sebelumnya Suga yang didampingi Ibu Mariko Suga disambut Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung begitu tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Presiden mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam menyambut PM Jepang didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi.
Suga tiba di komplek Istana Kepresidenan Bogor saat hujan mengguyur pada pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Presiden menghampiri kendaraan yang ditumpangi Suga yang tiba di loby istana.
Presiden lalu menyalami Suga dan Mariko tanpa bersentuhan.
Baik Presiden dan PM Jepang mengenakan masker saat menggelar pertemuan.
Di pintu masuk Presiden dan PM Jepang mendengarkan lagu ke kebangsaan kedua negara. Dentuman meriam mengiringi lagu kebangsaaan yang dimainkan drum band.
Presiden lalu mengajak Suga masuk ke dalam Istana Kepresidenan Bogor.
Turut mendampingi presiden menyambut kedatangan PM Jepang yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri BUMN Erick Tohir.
Sebelum masuk ke komplek Istana Kepresidenan Suga dan Mariko Suga menandatangi buku kunjungan atau tamu terlebih dahulu.
Presiden lalu mengajak Suga dan Mariko melihat halaman belakang Istana Kepresidean Bogor.
Sebelumnya menteri Luar Negeri Retno Marsudi berujar kunjungan ini menunjukkan komitmen Jepang untuk terus meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia dan menterjemahkan kemitraan strategis yang telah dimiliki oleh kedua negara.
“Tentunya Indonesia menyambut hangat rencana kunjungan ini,” kata Menlu Retno, Jumat pekan lalu.
Ia berujar kunjungan PM Jepang juga menunjukkan spirit kerja sama yang memang harus terus dikedepankan oleh negara dunia.
“Diperkirakan kedua pemimpin akan membahas kerja sama dalam konteks pandemi baik dari aspek kesehatan maupun dari aspek bagaimana meningkatkan kerja sama ekonomi,” ujar Retno.
Kedua kepala negara juga diperkirakan akan membahas bagaimana Indonesia dan Jepang dapat berkontribusi dalam perdamaian/stabilitas kawasan/dunia, termasuk dalam konteks ASEAN dan Indo Pasifik.(tribunnews)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aliansi Mahasiswa Ultimatum Jokowi 8 x 24 Jam Cabut UU Cipta Kerja