Tolak Kebijakan Pakai Masker dan Jarak Sosial, Pengunjuk Rasa dan Polisi Ceko Bentrok

Ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru hara di Praha, Ceko dalam protes terhadap aturan jarak sosial. Berikut permintaan mereka.

AFP
DEMO - Polisi Ceko bentrok dengan pengunjuk rasa yang menentang pembatasan Covid-19. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, PRAHA - Ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru hara di Praha, Ceko dalam protes terhadap aturan jarak sosial.

Mereka juga menentang tindakan pemerintah seperti mengenakan masker untuk membendung penyebaran virus Corona di Eropa.

Polisi menggunakan gas air mata, meriam air, dan pengangkut personel lapis baja untuk membubarkan kerumunan sekitar 2.000 pengunjuk rasa, yang berkumpul di Alun-Alun Kota Tua.

Beberapa orang, sebagian besar penggemar hoki dan sepak bola, menolak untuk pergi setelah pihak berwenang mengakhiri demonstrasi dan menggunakan alat peledak kecil untuk melawan petugas.

Sekitar 100 orang ditangkap setelah protes dan 20 orang terluka, menurut berita CTK.

Unjuk rasa itu legal dengan syarat tidak akan ada lebih dari 500 orang, kemudian pengunjuk rasa mengikuti aturan jarak sosial dan mengenakan masker.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Larangan Perjalanan Kanada-AS Diperpanjang hingga 21 November

Para pengunjuk rasa yang melanggar aturan pemerintah harus dihukum "dengan keras", Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengatakan dalam sebuah posting Facebook.

Dalam pos terpisah, dia mendesak orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin karena minggu depan akan menjadi kunci dalam perjuangan bangsa melawan wabah baru.

Republik Ceko, yang merupakan salah satu negara Eropa paling sukses dalam menangani pandemi di musim semi, kini menghadapi penyebaran Covid-19 terparah di benua itu.

Pemerintah menutup sekolah, restoran, dan bar serta mengamanatkan penggunaan masker di ruang publik.

Irlandia Berlakukan Pembatasan Nasional Covid-19 Mulai Senin (19/10), Pecahkan Rekor Infeksi

Irlandia akan memberlakukan pembatasan Covid-19 secara nasional yang "menentukan" pada Senin (19/10/2020).

Tetapi akan berhenti memperkenalkan kembali jenis penguncian atau lockdown yang diberlakukan awal tahun ini, Menteri Pendidikan Tinggi Simon Harris mengatakan pada hari Minggu.

Pemerintah menolak rekomendasi oleh kepala kesehatan dua minggu lalu untuk melompat ke Level 5, level tertinggi pengendalian Covid-19.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved