China Bela Pemberian Vaksin Covid-19 Eksperimental ke Ribuan Orang, Kasus Impor Jadi Tekanan
China mengatakan memberi vaksin virus Corona yang masih diuji kepada ratusan ribu orang di luar uji klinis, dibenarkan mengingat risiko Covid-19 ini.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, BEIJING - China mengatakan memberi vaksin virus Corona yang masih diuji kepada ratusan ribu orang di luar uji klinis, dibenarkan mengingat risiko Covid-19 kembali melalui perbatasannya.
Selain itu, kurangnya efek samping yang signifikan sejauh ini dari suntikan juga menjadi pertimbangan.
Pada bulan Juli, negara tersebut mengizinkan penggunaan darurat tiga vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lokal China National Biotec Group Co. dan Sinovac Biotech Ltd untuk pekerja garis depan.
Termasuk staf medis yang merawat pasien virus dan untuk pejabat perbatasan.
Tapi sejak itu diperluas hingga mencakup karyawan perusahaan milik negara dan pemerintah juga mempertimbangkan untuk menawarkan jab eksperimental kepada siswa yang akan belajar di luar negeri.
Sinovac, yang suntikan CoronaVacnya memulai uji klinis tahap akhir tiga bulan lalu, mengizinkan anggota masyarakat di setidaknya dua kota di China untuk mendaftar untuk menerima vaksinasi juga.
Baca juga: Fakta-fakta Norovirus, Virus Baru yang Muncul di China, Kabarnya Pernah Ditemukan di Indonesia
Perluasan tersebut dikritik oleh para ahli, dengan beberapa mengatakan itu berbahaya dan penyalahgunaan program.
China masih melihat "tekanan besar" dari kasus-kasus impor, Zheng Zhongwei, direktur yang mengawasi pengembangan vaksin virus Corona di Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan pada sebuah pengarahan di Beijing, Selasa (20/10/2020).
Mereka yang mengambil bagian dalam program penggunaan darurat dilacak untuk setiap reaksi yang merugikan terhadap suntikan dan sejauh ini tidak ada tanggapan serius selain demam ringan dan ruam yang dilaporkan, katanya.
Parameter penggunaan darurat China disetujui setelah musyawarah yang ketat di antara para ahli vaksin dan etika, dan juga mendapat dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia, kata Zheng.
Pejabat di briefing tidak memberikan rincian tentang bagaimana orang yang menerima vaksin di bawah program penggunaan darurat sedang dipantau.
Pengembang vaksin China telah menjadi yang terdepan dalam perlombaan global untuk menciptakan imunisasi yang efektif melawan virus.
Dorongan itu menjadi sangat penting karena negara-negara ingin bergerak melampaui Covid-19 dan secara lebih pasti membuka kembali ekonomi mereka.
Proses pengembangan vaksin yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun telah dikompresi menjadi berbulan-bulan oleh para pemain global, didorong oleh para politisi yang menginginkan perbaikan cepat terhadap pandemi yang telah membuat sakit lebih dari 40 juta orang.