Demi Kesehatan Wanita di Bandung Turunkan Berat Badan dari 150 Kg ke 88 kg, Diet Selama 1,5 Tahun

Kisahnya bermula saat ia yang berusia 31 tahun mengaku kalau dia sudah 6 bulan tidak menstruasi.

Instagram
Kolase foto Witta Sylvia dulu dan kini 

Tepat pada 23 Juli 2019 lalu, Witta memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter gizi terkait pola diet yang harus dijalaninya.

 

Dari situlah, dia memahami kalau melakukan diet itu sebenarnya tidak boleh sembarangan.

Sebab, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda untuk mengisi energi di dalam tubuhnya.

"Jadi kalau mau diet sebaiknya konsultasi dulu sama dokter gizi ya.

Ilustrasi diet
Ilustrasi diet (Lifealth)

Soalnya kebutuhan setiap individu pasti berbeda dan supaya dietnya juga lebih tepat karena ada pengawasan dari dokter," terangnya.

Apalagi, pemenuhan kebutuhan gizi setiap orang ditentukan berdasarkan usia, berat badan, dan tinggi badan mereka masing-masing.

"Mungkin pola diet aku bisa diikuti orang-orang, cuma pasti kan ada saja yang nanti tidak cocok.

Jadi penting banget untuk pergi ke dokter gizi," ujarnya.

Mengurangi makanan berkalori

Witta pun membagikan beberapa tips diet sehat yang sedang dijalaninya.

Pertama soal makanan.

Menurutnya, orang yang benar-benar memiliki niat untuk diet harus menghindari makanan yang mengandung mentega, minyak, tepung, santan dan gula berlebihan.

"Intinya, kita itu harus mengurangi kalori atau defisit kalori.

Tetapi, mesti diperhatikan juga seberapa besar kita menguranginya karena kalori tetap dibutuhkan oleh tubuh," ungkapnya.

Yang sering menjadi kesalahan orang-orang Indonesia, katanya, diet itu berarti tidak makan nasi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved