WISATA BATAM
Mampu Tampung 25 Ribu Jemaah, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam Simpan Kemegahan Arsitektur
Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki kemegahan yang membuat wisatawan terkagum-kagum saat mengunjunginya. Berikut pesona masjid agung ini.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Selain dikenal karena destinasi wisata bahari, Batam juga populer dengan wisata religi hingga kuliner.
Salah satu destinasi wisata religi di Batam yang populer hingga ke mancanegara adalah Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah.
Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki kemegahan yang membuat wisatawan terkagum-kagum saat mengunjunginya.
Masjid ini terletak di Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.
Berdiri di atas lahan seluas 57.144 meter persegi, bangunan masjid ini memiliki luas mencapai 41.422 meter persegi.
Dengan ukuran tersebut, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah bisa menampung hingga 25.000 jamaah.
Baca juga: Fakta-fakta Warga Binaan Rutan Batam Meninggal Dunia Karena Terpapar Corona
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung II hingga Masjid Agung Batu Aji ini menyuguhkan nuansa syahdu melalui pilihan warna dominan putih.
Pengunjung bisa menikmati suasana sejuk di dalam masjid yang ruang salat utamanya tak bertiang ini.
Selain itu, duduk di pelataran dengan bernaungkan payung membran juga bisa menjadi pilihan untuk bersantai sembari menikmati suasana masjid.
Arsitektur
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan satu-satunya masjid di Kepulauan Riau yang memiliki menara pandang setinggi 99 meter.
Menara ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Batam dari ketinggian, bahkan bisa melihat negeri tetangga seperti Singapura.

Untuk naik ke puncak menara, pengunjung cukup menggunakan lift sehingga tak perlu kelelahan menaiki tangga.
Masjid ini terdiri atas dua lantai, dimana lantai dasar sebagai lahan parkir dan lantai satu sebagai ruang salat utama.
Masjid ini juga memiliki bentang kubah terbesar di Indonesia yakni selebar 63 meter yang menutup ruang utama salat.

Terdapat 8 payung membran mirip dengan Masjid Nabawi yang dipasang untuk membuat jamaah tidak kepanasan saat beribadah di luar.
Payung-payung tersebut bisa membentang hingga 25 meter, ukuran ini lebih besar dari Masjid Nabawi.
Luas pelataran dengan payung membran tersebut adalah 5.832 meter persegi.
Adapun untuk ruang salat utama berukuran 63x63 meter dengan kubah utama berdiameter 46 meter dan ketinggian 41 meter.

Sejarah
Pendirian masjid berkapasitas 25.000 jemaah ini atas inisiasi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Proses pembangunan dimulai pada 30 April 2017 dan diresmikan pada September 2019.
Peletakan batu pertama dihadiri almarhum ustaz Arifin Ilham dari Majelis Zikir Az-Zikra dan ribuan warga Batam.

Memimpin doa, Arifin berharap Masjid Agung Batam II itu diberkahi Allah SWT.
Masjid ini tak hanya menjadi masjid untuk para pekerja pabrik dan galangan kapal, tapi sudah menjadi ikon Kota Batam.
Selain itu, masjid terbesar di Kepri ini merupakan salah satu destinasi wisata religi di Kota Batam.
Pembangunan Masjid Agung II dikerjakan oleh PT Adhi Karya dengan konsultan pengawas PT Yodya Karya.
Total anggaran untuk pembangunan masjid ini mencapai Rp 260 miliar.

Fasilitas
Untuk fasilitas, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dilengkapi dengan ruang toilet yang minimalis tapi modern.
Terdapat lokasi wudhu yang luas, ruang kantor, ruang imam, dan ruang keagamaan yang bisa dipergunakan sebagai sarana pertemuan.
Lokasi
Kelurahan Tanjung Unjang, Kecamatan Batu Aji, Batam.
Sultan Mahmud Riayat Syah

Nama masjid ini merupakan nama seorang pahlawan nasional asal Provinsi Kepri.
Sosok ini fenomenal karena dilantik menjadi sultan di usia yang sangat belia.
Ia terpilih menjadi sultan menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayat Syah I.
Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan salah satu dari empat tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017 yang berasal dari Kepulauan Riau.
Sultan Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang.
Kisah kepahlawanannya yang begitu tersohor adalah perlawanannya terhadap pasukan Belanda di Tanjung Pinang.
Terutama keterlibatannya dalam mengalahkan VOC.
Makamnya ada di belakang Masjid Sultan di Daik Lingga, Kabupaten Lingga.
(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuningtyas)
Baca juga: Tak Sampai Rp 100 Ribu, Inilah Rekomendasi 4 Restoran Korean BBQ Termurah di Batam
Baca juga: BREAKING NEWS - Seorang Warga Binaan Rutan Batam Meninggal Dunia Terpapar Corona
Baca juga: Berkaca dari Dam Baloi, BP Batam Ajak Masyarakat Lestarikan Daerah Resapan Air