NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Ngobrol Bareng Ketua Bawaslu Anambas Yopi Susanto, Kawal Pilkada Anambas dari Pulau Terluar
Bawaslu Anambas sebagai lembaga pengawas, punya peranan dalam menjaga tahapan hingga pelaksanaan Pilkada Anambas bebas dari pelanggaran.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pilkada Serentak jadi perbincangan termasuk di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Bawaslu Anambas sebagai lembaga pengawas, punya peranan dalam menjaga tahapan hingga pelaksanaan Pilkada Anambas bebas dari pelanggaran.
Ketua Bawaslu Anambas, Yopi Susanto tak ingin lalai meski kondisi Pilbup Anambas menurutnya masih kondusif.
Kondisi cuaca ekstrem, menjadi tantangan tersendiri untuk menjangkau sejumlah wilayah di Anambas, khuussnya dalam menjalankan fungsi pengawasan dan distribusi logistik.
"Kita tentu ingin Pilkada Anambas berjalan damai. Jangan sampai pesta demokrasi ini membuat perpecahan.
Disamping itu untuk mengantisipasi pergerakan kita dari satu pulau ke pulau lainnya maka kita mengupayakan untuk menggunakan telekomunikasi. Memang saat ini ditambah lagi dengan keadaan sinyal yang kurang bagus," ucapnya dalam News Webilog Tribun Batam, Rabu (21/10/2020).

Dalam tema 'Kawal Pilkada dari Pulau Terluar', Yopi bersama rekan-rekan pengawas lainnya tidak mendapat intervensi dalam menjalankan pengawasan selama tahapan Pilkada Anambas.
Bawaslu Anambas menurutnya diberikan tiga kewenangan dalam mengawasi tahapan Pilkada Serentak.
Pertama pencegahan pelanggaran, pengawasan, selanjutnya diberikan langkah penegakan hukum atau penindakan.
Tahapan kampanye yang dimulai sejak 26 September 2020, kini menjadi fokus Yopi Susanto dan kawan-kawan di Bawaslu Anambas.
Seperti diketahui, terdapat 3 pasangan calon di Pilkada Anambas.
Pasangan pertama Abdul Haris dan Wan Zuhendra, pasangan calon kedua Yusrizal dan Fatahurrahman, pasangan calon ketiga jalur independen Fachrizal dan Johari.
Jumlah DPT di Anambas sebanyak 31.707 dengan 119 TPS dari 52 desa/kelurahan dan 10 kecamatan.
"Informasi dari teman-teman pengawas memang tidak ada intervensi. Artinya kembali lagi Anambas ini kecil, jadi semua azas kekeluargaannya juga besar.