Makassar Gempar, Mahar Pernikahan Gadis Capai Rp 300 Juta: Belum Termasuk Kuda dan Beras 1 Ton

Selain uang tunai, jumlah mahar dan uang panai yang diberikan mempelai pria ada juga kuda

|
Facebook Widia Meilani
Irmawati, Wanita asal Sulawesi Selatan dilamar dengan mahar uang Rp 300 juta, emas, beras 1 ton, kuda, tanah, mobil dan rumah 

Sedangkan perempuan lulusan S2 akan jauh lebih mahal dari perempuan lulusan S1.

Sebagai contoh, jika uang panai bagi perempuan lulusan SMA senilai Rp 50 juta, maka uang panai bagi gadis berpendidikan S1 diperkirakan Rp 75 juta hingga Rp 100 juta.

Untuk perempuan berketurunan bangsawan, nilai uang panai bisa mencapai miliaran rupiah.

Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi nilai uang panai, seperti sang gadis misalnya sudah berhaji atau belum.

Meski demikian, nilai uang panai biasanya masih bisa didiskusikan oleh keluarga kedua calon mempelai.

Mengapa mahal?

Nilai uang panai yang mahal kerap dipertanyakan.

Konon zaman dulu, para orangtua ingin melihat keseriusan sang pria dalam melamar anak wanitanya sehingga sang pria betul-betul berusaha mengupayakan uang panai untuk mendapatkan wanita pujaan hatinya.

"Makanya susah untuk mendapatkan orang suku Bugis Makassar, tapi susah pula lepasnya atau bercerai.

Dalam artian, tingginya harga panai akan membuat pihak lelaki akan berpikir seribu kali untuk menceraikan istrinya karena ia sudah berkorban banyak untuk mempersunting istrinya.

Pada uang panai itulah dilihat kesungguhan sang pria untuk mendapatkan wanita pujaan hatinya," kata Budayawan Sulawesi Selatan Nurhayati Rahman, Sabtu (11/3/2017).

Dosen Universitas Hasanuddin ini mengatakan, uang panai merupakan penghargaan pria kepada sang gadis yang ingin diperistri.

Menurut dia, uang panai menunjukkan dengan jelas bahwa warga Bugis sangat menghargai keberadaan perempuan sebagai makhluk Tuhan yang sangat berharga sehingga tak sembarang orang dapat meminang wanita Bugis.

Kawin lari

Dengan mahalnya uang panai, lanjut Nurhayati, banyak pasangan kekasih yang terkendala ketika hendak menikah.

Oleh karena itu, banyak pula yang memilih menentang tradisi dan mengambil jalan pintas dengan kawin lari atau disebut dengan "silariang".

"Bagi orang Bugis Makassar, silariang itu peristiwa yang sangat memalukan karena bersangkut paut dengan malu atau 'siri' atau aib yang menjadi beban keluarga sepanjang hidupnya," tuturnya.

Dalam tradisi Bugis Makassar, lanjut Nurhayati, silariang identik dengan kematian, tetapi mati bukan dalam arti dicari lalu dibunuh.

Mati di sini bermakna dipaoppangi tana atau telah ditelungkupi atau ditutup dengan tanah.

"Jadi pelaku dianggap telah mati, tidak ada negosiasi, tidak ada rekonsiliasi, seumur hidup.

Bahkan beberapa generasi tidak akan diterima lagi untuk kembali ke keluarganya selamanya dan seterusnya.

Biasanya pelaku pergi merantau dan membuang diri dan tidak akan kembali lagi seumur hidup sampai beranak cucu," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Viral Pernikahan Crazy Rich Sulsel dengan Mahar Rp 300 Juta, Kuda, Mobil, Rumah, dan Tanah dan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved