Kasus Covid-19 Melonjak di Amerika Serikat, Saat Kampanye Pilpres dan Pandemi Bertabrakan
Pemilu dan pandemi sedang bertabrakan di Amerika Serikat ( AS), saat negara mencatat jumlah kasus harian tertinggi sejak pandemi dimulai.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Pemilu dan pandemi sedang bertabrakan di Amerika Serikat ( AS), saat negara itu mendaftarkan pada hari Jumat (23/10/2020) jumlah kasus harian tertinggi sejak pandemi dimulai.
Universitas Johns Hopkins melaporkan 83.757 kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat.
Ini terjadi ketika Presiden Donald Trump meningkatkan frekuensi unjuk rasa di negara bagian yang kritis.
Termasuk Florida di mana pada hari Jumat kerumunan besar pendukungnya berkumpul di komunitas pensiunan The Villages, di tempat terbuka tetapi dengan banyak yang tidak mengenakan masker.
Trump memberikan pemungutan suara lebih awal pada Sabtu (24/10/2020), menjelang pemungutan suara 3 November, di perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat pemungutan suara di West Palm Beach, Florida.
"Saya memilih seorang pria bernama Trump," katanya sambil tersenyum saat muncul.
Baca juga: Studi: Amerika Serikat Akan Hadapi Setengah Juta Kematian Akibat Covid-19 di Februari
Secara terpisah, pada hari Jumat, saingannya Joe Biden, yang telah mengadakan acara kampanye dengan audiens yang lebih kecil dan lebih jauh secara sosial, menyampaikan pidato tentang strateginya untuk mengendalikan pandemi, jika dia terpilih sebagai Presiden.
Strategi Mr Biden mencakup mandat untuk menggunakan masker wajah setidaknya di properti federal dan transportasi antar negara bagian di seluruh negeri.
Meningkatkan pengujian dan meningkatkan korps pelacak kontak nasional dan menggunakan Undang-undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan produksi alat pelindung diri.
Pemerintahan Biden akan "memberikan panduan nasional yang konsisten, andal, tepercaya, terperinci dan dukungan teknis untuk membuka kembali dengan aman dan sumber daya untuk mewujudkannya," tambahnya.
Tetapi jajak pendapat menunjukkan pandemi bukanlah masalah prioritas bagi pendukung Trump, khususnya, yang lebih peduli dengan ekonomi.
Secara nasional, jajak pendapat menunjukkan ekonomi, susunan bangku Mahkamah Agung, dan perawatan kesehatan, adalah masalah utama.
Sebuah survei penelitian Pew yang dirilis pada 21 Oktober, menunjukkan bahwa kesenjangan antara pendukung kedua kubu yang bersaing mengenai pentingnya pandemi sebenarnya telah melebar sejak Agustus.
Survei tersebut dilakukan selama 6-12 Oktober. Sekitar 74 persen dari 8.972 pemilih terdaftar yang disurvei mengatakan ekonomi adalah masalah yang sangat penting bagi suara mereka.