Menangis Tanpa Kehadiran sang Ayah, Kisah Khabib Nurmagomedov Punya Kesamaan dengan Michael Jordan
Tangisan Khabib Nurmagomedov mengingatkan kembali peristiwa bersejarah ketika Chicago Bulls memenangi NBA Finals pada 1996.
Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id - Kisah haru Khabib Nurmagomedov yang menyatakan diri pensiun usai menang dalam bertanding punya kesamaan dengan legenda basket, Michael Jordan.
Khabib Nurmagomedov memutuskan pensiun sebagai petarung MMA setelah mengalahkan Justin Gaethje pada UFC 254, Minggu (25/10/2020).
Kemenangan petarung berjuluk The Eagle itu atas Gaethje diraih melalui submission pada ronde kedua.
Setelah mempertahankan rekor tak terkalahkan dengan 29-0, Nurmagomedov menangis sambil bersujud.
Dia tak kuasa menahan kesedihan dan stres yang dialaminya menjelang pertarungan menghadapi Gaethje.
Baca juga: Umumkan Pensiun, Ini Profil dan Perjalanan Karier Khabib Nurmagomedov, Tak Pernah Terkalahkan
Baca juga: Kemenangan Khabib Nurmagomedov dari Justin Gaethje Mendapat Sorotan Cristiano Ronaldo
Saat melakukan wawancara pasca-pertarungan, Nurmagomedov mengumumkan untuk meninggalkan olahraga yang telah membesarkan namanya.
Petarung Rusia itu sudah berjanji untuk tidak kembali ke octagon lagi kepada ibunya setelah ayah sekaligus mentornya, Abdulmanap, meninggal.

Tangisan Khabib Nurmagomedov mengingatkan kembali peristiwa bersejarah ketika Chicago Bulls memenangi NBA Finals pada 1996.
Kala itu pemain andalan mereka, Michael Jordan, terlihat menangis sambil merebahkan tubuhnya.
Sama seperti Nurmagomedov, kesedihan Jordan dikarenakan kerinduan mendalam terhadap sosok ayahnya.
Ayah Jordan meninggal tiga tahun sebelumnya setelah menjadi korban pembunuhan.
Baca juga: Presiden UFC Dana White Kagum dengan Teknik Kuncian Khabib Saat Kalahkan Gaethje: Itu Luar Biasa
Baca juga: Hasil Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje, Hanya 2 Ronde, Kuncian Khabib Bikin Justin Tak Bergerak
Kematian sang ayah membuat Jordan sempat memutuskan untuk gantung.
Jordan kehilangan semangat untuk bermain basket meski baru saja meraih tiga gelar juara beruntun bareng Bulls.
Jordan sempat banting setir menjadi pemain baseball meski tak bertahan lama.