4 Shio Yang Beruntung di Tahun Kerbau Logam 2021, Usaha Spekulatif Shio Babi Sukses
Melansir Info Tionghoa, tahun 2021 diartikan sebagai "tahun transisi" lantaran tahun 2020 disebut "tahun mati" karena adanya pandemi Covid-19.
Di tahun depan, mereka akan mencapai kesuksesan, dengan bantuan dari jaringan sosial yang selama ini telah dibangun.
Ini terjadi karena orang-orang yang bershio ayam umumnya mempunyai kemampuan (skill) berkomunikasi dalam pergaulan yang sangat baik dibanding shio lainnya.
Apabila siap menghadapi tantangan di tahun ini, maka Anda akan keluar sebagai pemenang.
Akan ada pengakuan dan penghargaan, yang akan membawa banyak kegembiraan dalam hidup Anda.
Jaga suasana hati dan emosi, karena itu dapat mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain (terutama pasangan!).
Tahun kelahiran shio Ayam : ayam kayu 1945, ayam Api 1957, ayam tanah 1969, ayam logam 1981, ayam air 1993, ayam kayu 2005, ayam api 2017.
4. Shio Tikus
Di tahun 2021, para pemilik shio Tikus harus siap untuk menghadapi tantangan dalam karir atau bisnisnya.
Akan ada berbagai tambahan tugas yang harus diselesaikan.
Namun dengan sifat Shio Tikus yang tak ragu menerima tantangan, mereka akan menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik di tahun ini.
Ini juga akan membuka peluang Anda untuk mendapatkan “hadiah”, seperti promosi jabatan, kenaikan gaji, atau mendapat pemasukan ekstra.
Pemilik shio ini juga diharapkan untuk bijak menyimpan uang di tahun ini, karena seperti yang kita ketahui, usai pandemi Covid-19, banyak hal di dunia yang berubah menjadi ketidakpastian.
Selain itu, jangan memaksakan diri untuk memenuhi gaya hidup yang tinggi!
Selain itu, tahun Kerbau Logam yang akan datang juga menjadi “tahun kebebasan” bagi para pemilik shio ini, karena di tahun 2020 kemarin mereka termasuk dalam salah satu shio Ciong, karena berada di posisi waktu tahun lahir mereka sendiri (本命年; běn mìng nián), sehingga peruntungan nasibnya menjadi kurang baik.
Tahun kelahiran shio Tikus : tikus api 1936, tikus tanah 1948, tikus logam 1960, tikus air 1972, tikus kayu 1984, tikus api 1996, tikus tanah 2008.(sonora.id/Kumairoh)