BATAM TERKINI

Pjs Gubernur Kepri Heran, Daerah Paling Banyak Laut Tak Ada Hubungan di APBD, 'Siapa yang Nikmati'

Selain sektor laut, Pjs Gubernur Kepri juga menyoroti minimnya kontribusi KEK maupun FTZ bagi APBD Kepri.

TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
PJS GUBERNUR KEPRI - Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin. Kontribusi hasil kelautan dan perikanan di Kepri belum memberikan kontribusi besar bagi APBD. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kontribusi hasil kelautan dan perikanan di Kepri belum memberikan kontribusi besar bagi APBD.

Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepri Bahtiar Baharuddin menyebutkan, struktur komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 97 persennya justru datang dari pajak kendaraan bermotor.

Padahal, letak geografis Kepri sekitar 96 persen terdiri atas laut.

Dari luas itu, yang dikuasai hanya sekitar 24,9 persen. Jumlah itu belum dikurangi zona militer dan kawasan strategis.

Sementara daratan hanya berkisar 4 persen.

"Saya sudah cek kontribusi PAD di daerah, laut tidak ada hubungan dengan APBD.

PERAIRAN TAREMPA - Suasana aktivitas di Perairan Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas, pada Kamis (8/10/2020). Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa, Sirajul Munir mengingatkan agar pengguna transportasi laut dan darat tetap waspada.
PERAIRAN TAREMPA - Suasana aktivitas di Perairan Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas, pada Kamis (8/10/2020). Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa, Sirajul Munir mengingatkan agar pengguna transportasi laut dan darat tetap waspada. (TRIBUNBATAM.ID/RAHMA TIKA)

Lalu laut untuk siapa, dan siapa yang menikmati," tutur Bahtiar Kamis (29/10/2020).

Bahtiar juga menyoroti minimnya kontribusi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Free Trade Zone (FTZ) bagi APBD Kepri.

Menurutnya, investasi bernilai puluhan hingga ratusan triliunan Rupiah di daerah tersebut belum berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Menurut saya masih banyak warga yang susah, bahkan untuk beli masker saat pandemi COVID-19 saja sulit.

Belum lagi angka pengangguran yang mencapai 60 ribu orang," ujarnya.

Bahtiar tak menampik, jika investasi di Kepri cukup baik. Tapi tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi rakyat.

Pihaknya berkomitmen menuntaskan sejumlah permasalahan ekonomi yang terjadi di wilayah tersebut.

Kepri menurutnya, memiliki banyak peluang ekonomi namun belum dikelola secara optimal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved