TRIBUN WIKI

Padukan Tarian dan Seni Peran, Begini Keunikan Tari Melemang Khas Kepri, Dipentaskan Sejak Abad 12

Tari Melemang merupakan tari khas Kepri yang berasal dari Bintan. Tarian ini memadukan unsur tari, musik, nyanyian, dan seni peran.

ISTIMEWA
TARI MELEMANG - Tari Melemang adalah salah sartu kesenian tradisional asli kepri yang masih lestari hingga kini. FOTO: para penari melakukan gerkan khas tari melemang 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Provinsi Kepulauan Riau memiliki beragam budaya dan adat istiadat yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini.

Beragam tarian tradisional khas Kepulauan Riau juga masih eksis dan ditampilkan dalam berbagai kesempatan.

Salah satunya adalah tari Melemang.

Tarian ini, konon, berasal dari Kecamatan Bintan, tepatnya di Tanjungpisau.

Tari Melemang merupakan tarian tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu.

Tarian ini pertama kali dipentaskan pada abad ke-12.

Dulunya, tarian ini hanya ditampilkan di Istana Kerajaan Melayu Bentan untuk dipersembahkan bagi Raja.

Istana ini berpusat di Bukit Batu, Bintan.

Tari Melemang menjadi hiburan rakyat setelah Kerajaan Melayu Bentan mengalami keruntuhan.

Baca juga: MENGENAL Tarian Persembahan Alias Sekapur Sirih, Tari Khas Melayu Penyambut Tamu Agung

Komposisi dan kostum penari

Melansir situs resmi Kemdikbud, tari Melemang biasanya dimainkan oleh 14 penari yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.

Mereka memainkan perannya masing-masing.

Peran Raja, Permaisuri, dan Putri masing-masing dimainkan oleh satu orang.

Empat orang berperan sebagai pemusik, satu orang berperan sebagai penyanyi, sedang enam orang sisanya berperan sebagai penari.

Setiap pemeran mengenakan kostum khas Melayu sesuai dengan perannya masing-masing.

Untuk atasannya, pemain wanita biasanya mengenakan baju kurung panjang.

Sedang bawahannya menggunakan kain atau sarung panjang.

Pemain laki-laki juga mengenakan baju kurung panjang sebagai atasan.

Namun, untuk bawahannya, mereka mengenakan celana panjang.

Tari Melemang tampil dengan iringan musik dan lantunan lagu khas Melayu.

Lagu yang dilantunkan merupakan nyanyian Melayu bernada lincah dan ceria.

Nyanyian berbahasa Melayu tersebut mengisahkan kehidupan seorang raja di sebuah kerajaan. 

Adapun alat musik yang digunakan berupa akordion, gong, biola, hingga tambur.

Tari Melemang ditampilkan selama satu jam.

Baca juga: Pakai Boneka Tangan, Begini Keunikan Wayang Cecak Khas Kepri, Gabungan Dua Budaya

Gerakan

Daya tarik dari tarian ini terletak pada gerakannya.

Dalam bahasa Melayu, Melemang berarti berdiri sambil membungkukkan badan ke belakang.

Kata ini sesuai dengan gerakan yang dilakukan dalam tarian.

Dengan posisi berdiri sambil membungkukkan badan ke belakang, penari berusaha mengambil sapu tangan yang diletakkan di permukaan lantai.

Posisinya menyerupai orang yang sedang melakukan kayang.

Gerakan ini membutuhkan keahlian khusus lantaran tidak semua orang bisa melakukannya.

Dalam tarian ini, para penari menunjukkan keterampilannya dalam mengambil sesuatu seperti sapu tangan, uang receh, dan lain sebagainya.

Di Tanjungpisau, tarian ini dikenal dengan Melemang Penaga atau Tari Melemang Bintan Penaga.

Tari Melemang termasuk tarian yang menghibur dan ceria karena memang dulunya diciptakan untuk menghibur raja.

Oleh karena itu, tarian ini memadukan unsur tari, musik, nyanyian, serta peran para pemain.

Tanpa peran-peran tersebut, tarian ini tidak akan lengkap karena setiap peran memberikan makna penting dalam tari Melemang.

Baca juga: Identik dengan 3 Warna Filosofis, Begini Asal-usul dan Keunikan Dekorasi Pelaminan Khas Melayu

Tari Melemang masa kini

Kerajaan Melayu Bentan sebagai tempat asal tarian ini memang telah lama runtuh.

Namun, sisa-sisa kebudayaannya tidak ikut runtuh bersamanya.

Kenyatannya, tari Melemang masih tetap hidup, terutama di daerah Tanjungpisau, Bintan.

Tarian ini bahkan menyebar hingga ke daerah lain seperti Daik, Lingga.

Artinya, tarian ini telah diterima dan dimiliki oleh masyarakat luas.

Kini, tari Melemang sering ditampilkan untuk memeriahkan acara pernikahan, meski tidak sesering dulu.

Tarian ini juga kerap dipentaskan pada acara festival budaya, baik dari pemerintah maupun swasta.

(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved