Trump dan Biden Gelar Kampanye Terlambat, Lebih dari 90 Juta Orang Amerika Serikat Telah Memilih
Sebanyak 90 juta orang Amerika Serikat telah memberikan suara di awal pemilihan presidennya, ketika Trump dan Biden menggelar kampanye terlambat.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Sebanyak 90 juta orang Amerika Serikat telah memberikan suara di awal pemilihan presidennya.
Data pada Sabtu (31/10/2020) ini muncul ketika Presiden Donald Trump dan saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden berkampanye di seluruh negeri untuk mencoba pengaruhi beberapa pemilih yang masih ragu-ragu.
Tingginya jumlah pemilih awal, sekitar 65% dari total pemilih pada tahun 2016, mencerminkan minat yang kuat terhadap kontes tersebut, dengan sisa kampanye tiga hari.
Kekhawatiran tentang paparan virus Corona di tempat-tempat pemungutan suara juga telah mendorong jumlah orang yang memberikan suara melalui surat atau di tempat pemungutan suara langsung lebih awal.
Trump menghabiskan hari-hari terakhir kampanye pemilihannya dengan kembali mengkritik pejabat publik dan profesional medis yang mencoba memerangi pandemi virus Corona.
Ketika wabah itu melonjak kembali di seluruh Amerika Serikat.
Baca juga: Cetak Rekor, Jumlah Kasus Covid-19 Harian di Amerika Serikat Tembus 94.125 Infeksi
Jajak pendapat menunjukkan Trump mengikuti mantan Wakil Presiden Biden secara nasional, tetapi dengan persaingan yang lebih ketat di negara bagian paling kompetitif yang akan menentukan pemilihan.
Para pemilih mengatakan virus Corona adalah perhatian utama mereka.
Pada rapat umum kecil secara langsung di Newtown, Pennsylvania, Trump mengejek lawannya pada hari Sabtu karena kritiknya terhadap catatan pemerintah dalam memerangi Covid-19, yang telah menewaskan lebih banyak orang di Amerika Serikat daripada di negara lain.
"Saya menyaksikan Joe Biden berbicara kemarin. Yang dia bicarakan hanyalah Covid, Covid.
Dia tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan. Covid, Covid," kata Trump kepada kerumunan, beberapa di antaranya tidak memakai masker.
Dia mengatakan Amerika Serikat "hanya beberapa minggu lagi" dari distribusi massal vaksin yang aman untuk Covid-19, yang mendorong rumah sakit untuk mencapai kapasitas dan membunuh hingga 1.000 orang di Amerika Serikat setiap hari.
Trump tidak memberikan rincian untuk mendukung pernyataannya tentang vaksin yang akan segera terjadi.
Berkampanye di Midwest pada hari Jumat, Trump secara salah mengatakan dokter mendapatkan lebih banyak uang ketika pasien mereka meninggal karena penyakit, membangun kritik masa lalunya terhadap para ahli medis seperti Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka di negara itu.