Klarifikasi Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad SAW
Macron mengatakan, dia meyakini bahwa reaksi keras dari negara-negara Muslim karena orang-orang telah salah memahami
Menteri Dalam Negeri Perancis mengatakan kemungkinan akan terjadi lebih banyak serangan militan.
Pada Sabtu (31/10/2020), seorang pendeta Ortodoks ditembak dan terluka di Lyon.
Pelaku penembakan telah ditangkap, namun hingga kini belum diketahui motif serangan tersebut dan pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.
Konteks pernyataan Macron
Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Perancis itu sehari sebelumnya.
Perancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.
tribunnews
Presiden Perancis Emmanuel Macron Vs Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (nypost.com)
Sementara kantor berita Tunisia melaporkan, dua orang telah ditahan di negara itu untuk dimintai keterangan terkait serangan di Nice, yang dilakukan oleh seorang pria Tunisia.
Awal bulan ini, seorang guru dipenggal kepalanya di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada beberapa siswanya.
Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Presiden Perancis sejak 2017 tersebut tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.
Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Presiden Perancis Emmanuel Macron Klarifikasi Pernyataannya yang Menyinggung Umat Islam Dunia