Canggih Namun Sempat Tak Laku, Inilah Mobil Ber-AC Pertama di Dunia

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Pada 4 November 1939, mobil pertama yang dilengkapi AC dipamerkan secara perdana di 40th National Automobile Show, Chicago.

Mobil buatan Packard Motor Car Co itu didesain oleh Ward Packard.

Pendingin udara dalam mobil itu dipasang pada bagian belakang kendaraan.

Terdapat saluran udara khusus untuk menempatkan koil pemanas dan pendingin.

Meski butuh waktu agar prototipe mobil itu bisa diproduksi dan dipasarkan, inovasi ini tetap mendapat tanggapan positif.

Mencari pendingin

Pada awal produksinya tahun 1886, mobil itu tidak dilengkapi berbagai piranti pelengkap seperti atap, pintu, kaca depan, AC, dan yang lainnya.

Karena tidak memiliki atap, maka pengemudi akan memasang payung besar agar sinar matahari tidak mengenainya sehingga bisa mengurangi panas di dalam kendaraan.

Pada tahun 1919, Kool Kooshion mengenalkan seat cover atau penutup tempat duduk yang membuat udara bisa bergerak di belakang dan di bawah mereka.

Seat cover ini bisa mengurangi panas yang dirasakan oleh pengemudi mobil karena memungkinkan keringat menguap di bagian belakang dan bawah menguap.

Dua tahun kemudian Knapp Limo-Sedan Fan diluncurkan.

Produknya berupa kipas listrik kecil yang bisa ditempatkan di dalam mobil.

"Pendingin mobil" yang menggunakan penguapan air muncul pada tahun 1930.

Udara yang lebih dingin dihembuskan melalui jendela terbuka yang ada di sisi penumpang.

Meski menjadi piranti pertama yang benar-benar bisa mengurangi suhu udara di kabin mobil, alat itu hanya bekerja di tempat dengan kelembapan sangat rendah.

Baca juga: Dicari Selama 7 Tahun, Begini Kisah Penemuan Makam Firaun Tutankhamun, Peti Terbuat dari Emas Murni

Mobil ber-AC diluncurkan

Packard Motor Car Co membuat prototipe mobil dengan "pengkondisi udara" atau AC pada tahun 1939.

Mobil didesain oleh Ward Packard dan dipamerkan pada 40th National Automobile Show di Chicago tanggal 4 November.

AC tersebut merupakan unit tambahan yang bisa dipesan oleh pelanggan, dan konversi akan dilakukan oleh perusahaan yang dikenal sebagai Bishop and Babcock Co.

Meskipun mendapat tanggapan positif, produk ini tidak sukses secara penjualan, dan kemudian tidak dilanjutkan tahun 1941.

Piranti tersebut dibanderol dengan harga relatif mahal, yakni $274, padahal saat itu pendapatan rata-rata tahunan adalah $1.368.

AC itu juga tidak terlalu bisa diandalkan karena ada banyak masalah mekanis yang terjadi dan diperlukan perawatan rutin.

Selain itu, meletusnya Perang Dunia II juga turut membuat produk itu tidak bisa sukses di pasaran.

Baca juga: Lelang Mobil Sitaan Pajak Chevrolet Captiva Tahun 2013 Harga Rp 120 Juta

Menjadi populer

Sistem AC pada mobil mulai populer setelah Perang Dunia II berakhir.

Banyak pabrikan independen yang menawarkan pemasangan AC pada mobil.

Saat itu unit AC masih berharga mahal, tetapi akan semakin populer pada dekade berikutnya.

Beberapa pabrikan besar seperti General Motors mulai mengambil alih bisnis AC dari pabrikan independen.

Mereka menawarkannya sebagai opsi pelengkap.

General Motors membuat AC sebagai fitur standar pada hampir semua model yang diproduksinya tahun 1953.

Nash dan Pontiac mengikuti tren ini tahun berikutnya, dan bahkan beberapa perusahaan lain mengikutinya.

Penjualan AC mobil meningkat drastis tahun 1960-an, dan Cadillac meluncurkan sistem kendali AC untuk pertama kalinya tahun 1964.

Dengan sistem ini, suhu di dalam mobil bisa diatur sesuai keinginan pengendaranya.

Namun, pada tahun 1970-an orang-orang mulai khawatir dengan dampak buruk AC bagi lingkungan.

Hasil penelitian menunjukkan CFC yang digunakan pada AC berdampak tidak baik pada lapisan ozon.

Hal ini sedikit mengurangi pupularitas AC, dan banyak pelanggan memilih tidak melengkapi mobilnya dengan AC.

Untuk mengatasi ini, pabrikan mobil mulai mengembangkan R13a yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti R12.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hari Ini dalam Sejarah 4 November 1939: Mobil Pertama di Dunia yang Dilengkapi AC Dipamerkan'.