TRIBUN WIKI
Dicari Selama 7 Tahun, Begini Kisah Penemuan Makam Firaun Tutankhamun, Peti Terbuat dari Emas Murni
Pada 4 November 1922, seorang arkeolog Inggris bernama Howard Carter menemukan pintu masuk makam Firaun Mesir Tutankhamun.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Pada 4 November 1922, seorang arkeolog Inggris bernama Howard Carter menemukan pintu masuk makam Firaun Mesir Tutankhamun.
Di dalamnya terdapat ribuan artefak, termasuk peti Tutankhamun yang sepenuhnya terbuat dari emas.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Februari 1923, makam itu dibuka.
Selama kurang lebih 4 tahun, Carter menjelajahi empat ruang di dalam makam tersebut.
Dia membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk mengkatalogkan artefak yang ada di dalam makam.
Penemuan makam Tutankhamun yang masih lengkap merupakan salah satu penemuan arkeologi terbesar zaman modern.
Baca juga: Mengenang Tragedi Maut Bintaro, Sejarah Buruk Perkeretaapian Indonesia, Ratusan Orang Tewas
Tutankhamun menjadi raja

Tutankhamun lahir sekitar tahun 1341 SM di Mesir Kuno sebagai putra Raja Akhenaton (dikenal juga sebagai Amenhotep IV).
Ibunya kemungkinan adalah salah satu saudara perempuan Akhenaton.
Ketika Tutankhamun lahir, di Mesir sedang terjadi kekacauan politik dan sosial yang besar.
Ayahnya melarang penyembahan terhadap banyak dewa dan menyarankan hanya menyembah satu dewa (monoteisme) bernama Aten.
Karena hal ini, ayahnya dikenal sebagai “raja yang sesat.”
Selain itu, kepemimipinan Akhenaton menjadi semakin otokratik dan rezimnya juga bertambah korup.
Akhenaton akhirnya tidak lagi bertakhta setelah 17 tahun, kemungkinan karena diturunkan paksa.