Cerita Kehidupan Pengemis Punya Tabungan Rp 135 Juta, Sempat Bawa Ayah yang Lumpuh ke Jalan
Bahkan tabungan tersebut sudah puluhan tahun semenjak dia mengemis bersama ayah dan abang kandungnya yang kini sudah meninggal.
TRIBUNBATAM.id |ACEH - Dua pengemis di Aceh mengejutkan anggota Satpol PP setempat.
Saat diamankan, mereka memegang uang tunai dalam bentuk pecahan receh sejumlah Rp 5 juta.
Bahkan yang lebih mencengangkan, uang yang berada di tabungannya sejumlah Rp 135 juta.
Ternyata pengemis yang diketahui kakak beradik ini sudah lama menabung.
Bahkan tabungan tersebut sudah puluhan tahun semenjak dia mengemis bersama ayah dan abang kandungnya yang kini sudah meninggal.
Pengemis abang adik di Aceh Tenggara memiliki uang mencapai Rp 135 juta lebih di bank menimbulkan berbagai tanda tanya hingga membuat banyak orang jadi penasaran.
Pengemis ini setiap harinya berjalan berduaan dengan sang abang memakai tongkat meminta uang kepada pejalan kaki dan pengendara.
Ternyata di balik tabungan seratusan juta rupiah di bank, kehidupan keluarga pengemis tajir ini cukup menyedihkan dan memilukan.
Kasatpol PP dan WH Aceh Tenggara, Rahmad Fadli SSTP . For Serambinews.com
Fadli menceritakan, kisah kehidupan pengemis abang beradik yang disebut-sebut bernama Dona dan Doni ini. Awalnya, mereka ada berempat termasuk abang satu lagi dan ayahnya.
Keempatnya rutin di pasar membawa beca dayung muatan barang yang menjual jasa pengantar dan mengangkut barang pelanggan untuk diantar seperti sayur-mayur.
Namun, beberapa tahun kemudian, salah satu abangnya meninggal dunia. Sedangkan, ayah mereka kemudian jatuh sakit sehingga kedua kaki ayahnya tak bisa berjalan alias lumpuh.
Setelah abang meninggal dan lumpuhnya sang ayah, Dona dan Doni setiap hari membawa ayahnya berkeliling Kutacane dengan becak dayung tanpa bak penumpang.
Di sana, sambil mengais rezeki ayahnya tetap mereka bawa kemana pun mereka berdua pergi. Hingga akhirnya ayah mereka meninggal dunia, sehingga mereka berdua tinggal dan tidak menetap dikarenakan tak punya rumah seperti pengemis lainnya.
Usai ayah meninggal, kakak beradik ini tidak lagi terlihat membawa beca dayung, namun tiba-tiba berkeliaran di Kutacane menjadi pengemis.