Tangisan Haru Evakuasi Jenazah Pasutri Tewas Dalam Sumur Karena Hirup Gas Beracun

Ironis sekaligus membuat trenyuh. Itulah perasaan masyarakat Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan ketika menyaksikan proses evaku

Editor: Eko Setiawan
Surya
Mayat Suami Istri Berpelukan dalam Sumur, Seakan berusaha saling melindungi sampai detik terakhir 

TRIBUNBATAM.id |MAGETAN -  Paniran (39) dan Sulawi (35) pasangan suami istri ini tewas bersama dalam sumur.

Keduanya tewas karena mengalami keracunan gas di dalam sumur.

Ironis sekaligus membuat trenyuh. Itulah perasaan masyarakat Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan ketika menyaksikan proses evakuasi warga mereka, yaitu Paniran (39) dan Sulawi (35).

Suami istri (pasutri) tersebut mengalami keracunan gas di dalam sumur, dan ditemukan sudah meninggal dalam keadaan berpelukan.

Kepergian bersamaan pasutri itu terjadi Senin (2/11/2020) sore. Bermula ketika Paniran memperbaiki pompa air yang tertanam di dalam sebuah sumur di tengah persawahan. Ada dugaan, Paniran mengalami gangguan pernafasan dan berteriak meminta tolong, dan didengar oleh Sulawi, istrinya.

Baca juga: Mulut Buk Kades Berdarah Setelah Ditampar Suaminya, Marah Karena Sentuh HP Suami

Dan tentu saja, beberapa tetangga kedua korban merasa terharu bahkan ada yang tidak sampai hati melihat saat jasad pasutri itu diangkat lalu diletakkan di atas tanah, masih dalam posisi berpelukan.

Seakan berusaha saling melindungi sampai detik terakhir hidupnya.

Meski baru dugaan, kekhawatiran adanya gas beracun di dalam sumur membuat petugas BPBD waspada.

Sebelum melakukan evakuasi, petugas terlebih dahulu menurunkan seekor ayam yang kakinya diikat dengan tali.

Dan terbukti, hanya dalam beberapa detik di dalam sumur, ayam itu mati lemas "Melihat ini kami menyemprotkan CDA (Compressed Dry Air/udara kering terkompresi) ke dalam sumur.

Kebetulan sumurnya dangkal, dan gas amoniaksdi dalam sumur terlalu besar," kata Khoirul.

Informasinya, Sulawi yang saat itu sedang memetik sayuran melihat suaminya masuk sumur.

Sulawi ikut masuk karena mendengar Paniran berteriak minta tolong.

"Kalau menurut para saksi, Sulawi masuk sumur untuk memberikan pertolongan," tutur Khoirul.

Pihak BPBD juga belum bisa membenarkan apakah racun di dalam tanah itu yang membuat pasutri tersebut meninggal.

Karena biasanya gas beracun di tanah muncul dari galian dengan kedalaman belasan meter, sedangkan sumur tersebut hanya berkedalaman empat meter. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pasutri Tewas Berpelukan dalam Sumur, Seakan Berusaha Saling Melindungi sampai Detik Terakhir

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved