ANAMBAS TERKINI
Pelaku UMKM Terbantu Hadirnya PLUT di Anambas, Luti Gendang Tembus Pasar Mancanegara
Sebelum mendapat pendampingan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Luti Gendang buatan Alindawati hanya sebatas Batam dan Tanjungpinang.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kepulauan Anambas terbantu dengan adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).
Hadirnya PLUT diakui pelaku UMKM di Anambas punya kontribusi besar dalam meningkatkan layanan usaha mereka, apalagi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Hal ini yang dirasakan Alindawati, pelaku UMKM yang mendapat pendampingan PLUT Anambas.
"Sudah hampir mau setahun lah saya tergabung di PLUT ini.
Alhamdulilah sejak bergabung, usaha saya makin maju dan berkembang.
Saya lebih banyak tahu tentang cara mempercantik kemasan jualan saya," ucapnya kepada TribunBatam.id, Kamis (5/11/2020).
Didampingi langsung oleh PLUT Anambas, Alindawati semakin giat dalam memajukan usahanya luti gendang atau yang dikenal dengan roti goreng.

Usaha luti gendang milik Alindawati sudah hampir 16 tahun lama ia geluti.
Bahkan terkenal hingga mancanegara, termasuk di negara Malaysia dan Singapura.
Sejak tergabung di PLUT yang menaungi seluruh pelaku UMKM di Anambas, Alindawati diajari bagaimana cara membuat kemasan makanan yang ia jual menjadi lebih menarik.
Mulai dari pengemasan hingga tampilan foto serta video yang diambil agar menarik saat dipromosikan di media sosial.
"Petugas PLUT itu nanti yang videokan roti goreng saya, terus dimasukkan ke YouTube.
Kemudian saya juga melihat bagaimana cara mengambil foto yang bagus.
Memang setelah saya belajar dan mereka promosikan di online, jadi lebih banyak yang beli," tuturnya.
Sejak pandemi Covid-19 ini, usaha makanan roti goreng miliknya tidak bisa diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Hanya sebatas di Tanjungpinang dan Batam saja.
Kini Alindawati sudah bisa mengkreasikan varian roti gorengnya dengan menu baru.
Sebelumnya Alindawati hanya menyajikan roti goreng miliknya dengan isian abon ikan tongkol dan original saja.
Namun kini roti gorengnya sudah ada isian cokelat.
Baca juga: Wilayahnya Kepulauan, Anambas Harus Rela Berbagi Penerimaan Sektor Perikanan dengan Lingga & Natuna
Baca juga: UMKM Harus Segera Bertransformasi ke Ekonomi Digital

"Awalnya ini permintaan dari pelanggan saya. Dia ingin roti goreng ini isinya cokelat, terus saya bilang nanti takut tidak enak.
Akhirnya saya tetap coba dan pas dicobain palanggan saya enak rasanya, dan minta dibuatkan lagi," jelasnya.
Kini roti goreng Alindawati sudah punya tiga varian rasa, original, abon ikan tongkol, dan cokelat.
Untuk harga jual yang ditawarkan cukup murah sekali. Jika di pasar kita membeli roti goreng dengan harga Rp2 ribu.
Alindawati justru memberi harga yang cukup murah. Terkadang jika kita membeli roti gorengnya dengan harga Rp 10 ribu, ia akan memberi sekitar 7 biji roti.
Bantuan untuk UMKM Anambas
Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia kembali menyalurkan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) tahap II.
Ini menjadi kabar baik bagi pelaku usaha mikro di Anambas yang belum sempat mendaftar pada tahap I.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kepulauan Anambas, Usman menyebutkan bahwa masyarakat yang ingin mendaftar bisa langsung memasukkan data ke kelurahan maupun desanya masing-masing.
"Saat menginput data nanti, kami ingin pelaku usaha ini teliti dan melihat data yang dimasukkan sudah benar atau belum.
Perhatikan betul NIK dan nomor handphone," ujar Usman, Rabu (4/11/2020).
Pada pendaftaran tahap II ini, menurutnya proses seleksi akan lebih ketat.
Khususnya dengan melihat keabsahan nomor induk kependudukan, status pekerjaan dan status belum menerima bantuan dari pemerintah.
"Kalau sudah memenuhi syarat nanti kita langsung kirim ke BPKP untuk proses akhir.
Setelah itu langsung dikoordinasikan kembali ke dinas.
Barulah kita sampaikan data usulan nama calon penerima BPUM ke Kemenkop dan UKM RI," sebutnya.
Adapun program ini dikhususkan untuk pelaku usaha yang memiliki kegiatan usaha mikro seperti pedagang kaki lima, pengusaha rumahan di Anambas.
"Pendaftaran dibuka hanya bulan November ini saja.

Nantinya akan ditutup secara otomatis oleh aplikasi dan tentunya ini tidak dipungut biaya apapun," jelas Usman.
Sementara itu, pihak Kelurahan Tarempa, Syamsir sudah menerima surat oleh dinas terkait untuk membantu proses seleksi data calon penerima BPUM.
"Kami siap membantu mendata para pendaftar nantinya, khususnya bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19," ujarnya.
Bagi masyarakat yang memiliki usaha bisa menyiapkan beberapa syarat yang harus diajukan saat mendaftar yakni, tidak termasuk PNS, TNI dan Polri, tidak sedang berurusan kredit di Bank.
Kemudian asli penduduk Anambas, surat keterangan usaha, surat pernyataan tanggung jawab mutlak, wajib melampirkan foto usaha yang sedang dijalankan.(TribunBatam.id/Rahma Tika)