BATAM TERKINI
Premium & Pertalite Langka di Batam, Kinerja Disperindag & Pertamina Disorot Anggota Dewan
Edward mengatakan, Disperindag Batam seharusnya mengambil langkah konkret untuk mencari solusi agar masyarakat tidak resah atas kelanggkaan BBM
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite di Batam sepekan terakhir, cukup meresahkan masyarakat. Banyak pihak menilai, PT Pertamina Persero terkesan lamban dan banyak alasan saat menghadapi krisis BBM.
Tak hanya itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam yang dipimpin Gustian Riau juga mendapat sorotan.
Terkait hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Batam, Edward Brando angkat bicara. Ia mengatakan, akibat kelangkaan Premium dan Pertalite membuat masyarakat resah dan terjadi antrean panjang kendaraan hampir di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Batam.
"Antrean yang mengular panjang hingga ke jalan raya itu membuat lalu lintas jalan raya terganggu. Ini cukup meresahkan masyarakat kita," kata Edward, Kamis (5/11/2020).
Edward mengatakan, Disperindag Batam seharusnya mengambil langkah konkret untuk mencari solusi agar masyarakat tidak resah atas kelanggkaan BBM.
Baca juga: DEMI Premium, Pengendara Rela Antre Berjam-jam di di SPBU Batuaji dan Sagulung Batam
Baca juga: SPBU di Tanjunguncang Batam Kini Tak Menjual BBM Jenis Premium, Ini Alasannya
"Aneh menurut kami. Di tengah kota besar kok bisa langka BMM. Kami minta Disperindag bangun dari tidurnyalah. Mereka punya kewenangan akan itu," kata Edward dengan nada tinggi.
"Disperindag harus awasi pendistribusian BBM oleh Pertamina itu. Kenapa bisa terjadi antrean panjang di seluruh SPBU di Batam, ada apa ini?," sambungnya.
Sebelumnya, pihak Pertamina mengatakan, ketersediaan BBM untuk wilayah Batam cukup hingga akhir tahun. Kuota setahun tersebut dibagi selama dua belas bulan. Suplai BBM akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Batam.
"Apa yang dikatakan Pertamina itu sekarang tidak sesuai di lapangan. Hari ini kita lihat bersama-sama kelangkaan itu memang benar-benar terjadi. Jangan nanti Pertamina bilang itu adalah hoaks," tuturnya.
Lebih jelas ia mengatakan, saat ini Pertamina memang menjadi sorotan di masyarakat dan pihaknya. Sebelumnya terjadi kelangkaan gas Elpiji 3 kg di masyarakat. Dari pihak Pertamina membantahnya dan mengatakan, suplai gas Elpiji bersubsidi itu ke masyarakat normal-normal saja.
Menurutnya, Batam merupakan daerah industri dan mayoritas penduduk Batam adalah pekerja. Jika para pekerja tersebut tidak bisa berangkat bekerja disebabkan sedang mengantre untuk mendapatkan BBM di SPBU, otomatis akan mengganggu kinerjanya di perusahaan tempat dia bekerja.
"Ini sangat fatal," tambahnya.
Ia melanjutkan, Komisi II DPRD Kota Batam dalam waktu dekat akan segera memanggil pihak terkait untuk mengetahui penyebab kelangkaan Premium dan Pertalite sekarang ini.
"Tidak bisa dibiarkan begitu saja ini," ucapnya.