ANGGOTA TNI DIKEROYOK
Polisi Ungkap 5 Peran Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI oleh Pengendara Moge di Bukittinggi
Kasus pengeroyokan anggota TNI oleh gerombolan pengendara moge di Bukittinggi kini memasuki babak baru.
Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BUKITTINGGI - Kasus pengeroyokan anggota TNI oleh gerombolan pengendara moge di Bukittinggi kini memasuki babak baru.
Polisi sudah menyerahkan berkas kasus dugaan penganiayaan terhadap 2 orang anggota TNI yang dilakukan pengendara Harley Owner Group (HOG) di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada kejaksaan.
Ada dua berkas yang diserahkan pihak kepolisian ke pihak kejaksaan.
Pertama berkas tersangka BS yang masih di bawah umur karena berumur 16b tahun.
Kedua adalah berkas empat tersangka lainnya.
"Kasusnya proses, dan berkas sudah diserahkan kepada ke Kejaksaan Negeri Bukitinggi dan sudah tahap 1," kata Kabid Humas, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Sabtu (7/11/2020) di Bukittinggi.
"Berkaitan dengan tersangka BS awalnya berumur 18 tahun, dan setelah dicek kembali pada Akte Kelahiran berumur 16 tahun. Makanya prosesnya Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)," katanya.
Kata dia, proses hukum tersangka BS (16) berbeda dengan tersangka lainnya yang sudah dewasa.
"Saat ini sedang didalami terkait umur BS (16), tapi sudah ada Surat Izin Mengemudi (SIM). Tapi dia cukup mahir, karena dia pembalap yang pernah sekolah di Sentul serta memiliki kemampuan mengemudi kendaraan moge yang cukup mahir," katanya.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara menambahkan, tersangka BS (16) mengajukan penangguhan.
"Bahwasanya hak tersangka ya, dalam kasus apapun, itu dia memiliki penangguhan penahanan salah satunya. Tapi dalam kasus ini, memang ada tersangka BS (16) di bawah umur mengajukan penangguhan penahanan.
Tetapi, dari kami kepolisian tidak memberikan hak tersebut," kata Dody Prawinegara.
Peran Lima Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI oleh Pengendara Moge
Kepolisian daerah (Polda) Sumbar mengungkap peran masing-masing tersangka pengeroyokan anggota TNI oleh pengendara moge di Bukittinggi.
Kelima tersangka ini ada yang menendang hingga ada yang mengeluarkan ancaman pada korban.
"Sebagai modus operandi adalah tidak terima ditegur oleh korban, para tersangka atau beberapa orang dari rombongan motor moge melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap korban," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Sabtu (7/11/2020).
Dua anggota TNI di Bukittinggi dikeroyok oleh pengendara moge di Jalan dr Hamka, Kelurahan Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (30/10/2020) silam.
Kabid Humas Polda Sumbar menjelaskan korban bernama Serda Mistari dan Serda Yusuf yang merupakan Ba Unit Intel Kodim 0304/Agam.
Sementara lima orang tersangka ditahan di Polres Bukittinggi, salah satunya anak di bawah umur.
Tersangka berinisial BS (16), MS (49), HS (48), JD (26), dan TR (36).
"Tersangka BS (16) berperan menendang ke arah kepala dan memukul korban bernama Serda Mistari," katanya.
Pelaku, MS (49) mengancam Serda Yusuf dengan mengucapkan kata dengan nada mengancam, 'Mau jadi jagoan kamu, saya tembak kamu'. Selain itu, juga membanting Serda Yusuf sampai jatuh tersungkur.
Sedangkan, HS (48) memukul korban Serda Mistari sebanyak tiga kali, dan JD (26) memukul korban Serda Mistari ke arah kepala.
Sealnjutnya, tersangka berinisial TR (36) dengan mendorong korban Serda Yusuf.
"Saksi yang sudah diperiksa sebanyak 17 orang, yaitu saksi di TKP sebanyak 6 orang, saksi dari Polri ada 2 orang, saksi korban 2 orang, dan saksi dari rombongan HOG sebanyak 7 orang," sebutnya.
Pihaknya, juga menyita barang bukti seperti helm dari masing pemilik, sepatu, celana, rompi, dan lainnya milik 5 tersangka.
Kronologi kejadian pengeroyokan anggota TNI

Video pengeroyokan anggota TNI oleh rombongan pengendara moge viral di media sosial.
Unggahan video viral tersebut juga diunggah di akun instagram @infokomando.
Dilansir dari @infokomando, pengeroyokan anggota TNI oleh rombongan pengendara moge dipicu rangkaian konvoi moge yang melintas di jalan Dr. Hamka, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi, Padang, Sumatera Barat.
Anggota TNI yang diketahui bernama Serda Yusuf awalnya mengendara motor berboncengan dengan Serda Mistari.
Saat itu dua anggota TNI tersebut mendengar suara sirene mobil patwal yang melakukan pengawalan rombongan moge Harley Davidson.
Serda Yusuf pun lalu meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada rombongan pengendara moge yang sedang melalukan konvoi.
Setelah rangkaian habis, Serda Yusuf dan Serda Mistari melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan pengendara moge yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga menyebabkan Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.
Serda Yusuf kemudian mengejar dan memberhentikan salah satu pengendara moge Harley Davidson tersebut.
Namun setelah berhenti, rombongan pengendara moge justru langsung mengejar dan melakukan pengeroyokan terhadap Serda Yusuf dan Serda Mistari.
Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah anggota TNI.
Namun hal tersebut tidak didengar dan diancam akan ditembak.
Selesai melakukan pengeroyokan, rombongan pengendara moge melanjutkan perjalanan menuju sebuah hotel di Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut ke perwira piket Kodim 0304/Agam.

Diselesaikan secara Kekeluargaan
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, membenarkan adanya kejadian tersebut di wilayah hukumnya.
Dijelaskannya, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Tapi, kata dia, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Dijelaskannya, cekcok itu terjadi hanya karena kesalahpahaman di jalan.
"Mungkin sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata AKBP Dody, Jumat (30/10/2020).
Kata dia, pengendara motor yang menjadi korban tersebut merupakan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Pengendara motor (korban) itu merupakan anggota Kodim, tadi Dandim sudah menyelesaikan," katanya.
Dijelaskannya, kejadian tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
"Nanti video permintaan maafnya akan diberikan untuk dimasukkan di IG," katanya.
Ia menyebutkan, rombongan moge tersebut berasal dari Bandung.
"Dia dari Bandung mau touring ke Sabang," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Peran 5 Tersangka Pengendara Moge yang Keroyok 2 Anggota TNI di Bukittinggi