TRIBUN WIKI
Bukan Karena Jin, Ini Penyebab Ketindihan Menurut Medis
Kelumpuhan dalam tidur atau yang biasa dikenal dengan ketindihan sering kali membuat waktu istirahat terganggu.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Kelumpuhan dalam tidur atau yang biasa dikenal dengan ketindihan sering kali membuat waktu istirahat terganggu.
Kita bahkan sering kali mengaitkan kondisi ini dengan hal-hal ghaib.
Padahal dalam kacamata medis, kondisi ini memiliki penjelasan tersendiri.
Ketindihan, dalam istilah medis dikenal dengan sleep paralysis.
Kelumpuhan tidur ini merupakan kondisi hilangnya fungsi otot sementara saat kita sedang tidur.
Hal ini juga bisa terjadi ketika kita bangun tidur.
Orang yang mengalami kelumpuhan tidur biasanya tak dapat bergerak atau bicara dalam hitungan detik hingga menit.
Selain itu, kelumpuhan tidur juga membuat kita mengalami hal berikut:
- merasa seolah-olah ada yang menekan
- nyeri otot
- berkeringat
- paranoia
- sakit kepala.
Kondisi tersebut biasanya akan berakhir dengan sendirinya atau hingga atau seseorang yang menyentuh dan menggerakan tubuh kita.
Baca juga: Bantu Atasi Insomnia, Inilah 7 Tanaman Hias yang Bikin Tidur Lebih Nyenyak
Faktor risiko
Penyebab kelumpuhan tidur bisa dialami siapa saja.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kita mengalami kelumpuhan tidur.
Berikut faktor tersebut:
- insomnia
- narkolepsi
- gangguan kecemasan
- depresi mayor
- gangguan bipolar
- gangguan stres pasca-trauma.
Selain faktor tersebut, kelumpuhan tidur juga bisa terjadi karena jadwal tidur yang tidak teratur, adanya gangguan tidur, dan kualitas tidur yang buruk.
Baca juga: Sakit Punggung Bawah? Begini 6 Posisi Tidur yang Dianjurkan
Apakah kelumpuhan tidur berbahaya bagi kesehatan?
Kabar baiknya, kelumpuhan tidur tidak menyebabkan efek fisik atau trauma jangka panjang.
Akan tetapi, kondisi ini bisa meresahkan dan menakutkan.
Kelumpuhan tidur seringkali tidak memerlukan pengobatan khusus.
Namun, jika kondisi ini terjadi karena adanya gangguan tidur atau gangguan kesehatan mental-seperti PTSD, depresi, kecemasan, dan bipolar, sebaiknya segera minta bantuan dokter.
Selain itu, kelumpuhan tidur juga bisa diatasi dengan cara berikut:
- menghindari cahaya biru sebelum tidur
- memastikan suhu ruangan tetap rendah
- tidur di waktu yang sama
- istirahat malam yang nyenyak
- terapi konseling untuk mengatasi kelumpuhan tidur akibat trauma yoga dan latihan pernapasan agar tubuh rileks.
Baca juga: Bikin Betah Tidur, Inilah 6 Tips Dekorasi Kamar Kos, Lebih Luas dan Instagramable
Pencegahan
Untuk pencegahan, kita juga bisa melakukan langkah berikut:
- kurangi stres
- berolahragalah secara teratur tetapi hindari olahraga mendekati waktu tidur
- istirahat yang cukup
- pertahankan jadwal tidur yang teratur.
- pantau obat yang Anda konsumsi untuk kondisi apa pun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelumpuhan Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya".