4 Prajurit TNI Jadi Tersangka Pengeroyokan Warga Sipil, 3 Korban Babak Belur
Prajurit TNI melakukan penganiayaan terhadap 3 orang warga sipil. Kejadian ini bermula ketika kedua belah pihak sempat terlibat kecelakaan
TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Warga sipil dikeroyok oleh empat orang prajurit TNI hingga babak belur.
Diketahui, korban yang dianiaya tersebut berjumlah 3 orang.
Hal ini dilatarbelakangi karena kasus kecelakaan.
Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) menetapkan empat prajurit TNI menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap tiga warga sipil di Markas Yonif RK 751/VJS di Jayapura, Papua, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Prajurit TNI AU Pengunggah Video Sambut Habib Rizieq, Nisibnya Kini Miris
Baca juga: Kapendam Jaya Angkat Bicara Terkait Video Anggota TNI Teriak Kami Bersamamu Habib Rizieq
Penetapan status hukum ini dilakukan setelah penyidik Puspomad melakukan pemeriksaan terhadap 57 saksi yang terdiri dari 55 prajurit TNI AD dan 2 warga sipil.
"Berdasarkan pemeriksaan para saksi dan alat bukti, penyidik menyimpulkan dan menetapkan empat orang sebagai tersangka," ujar Komandan Puspomad (Danpuspomad), Letjen TNI Dodik Widjanarko dalam konferensi pers, Kamis (12/11/2020).
Para tersangka meliputi Serka BW, Praka TAH, Pratu IRA, dan Pratu MA.
Dodik menjelaskan penganiayaan itu bermula dari peristiwa kecelakaan sepeda motor yang melibatkan Praka EEW dan seorang warga, Edy Kobrak di Jalan Youmakhe, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (4/11/2020), sekitar pukul 21.15 WIT.
Edy Kobrak yang diduga masih dalam pengaruh minuman keras menabrak Praka EEW hingga membuatnya terjatuh.

Warga sekitar yang mengetahui insiden ini kemudian membawa Praka EEW ke sebuah warung di tepi jalan yang tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Tak lama berselang, ketika Praka EEW keluar dari warung terlibat adu mulut dengan warga yang sudah mengerumuni warung tersebut.
Kejadian itu ternyata diketahui dua prajurit TNI, Pratu AA dan Pratu BU, yang saat itu berada di sekitar warung tersebut.
Saat keduanya menghampiri warung itu, Praka EEW telihat sedang terlibat pertengkaran dengan kondisi kedua tangannya dipegang dan pipi kiri dipukul oleh warga yang mengerumuni warung.
Setelah insiden ini, Pratu AA kemudian berusaha menguhubungi anggota Provos setempat.
Namun, handphone Pratu AA langsung dirampas warga.