LIGA ITALIA
Inter Milan Tengah Disorot, Bisakah Antonio Conte Bawa Keberhasilan di Juventus & Chelsea ke Inter?
Inter Milan jadi sorotan, sentuhan magis Antonio Conte sebagai salah satu pelatih kelas dunia kini sedang menemui ujian terbesarnya musim ini
TRIBUNBATAM.id, MILAN - Inter Milan tengah jadi sorotan di Liga Italia musim 2020/2021 ini.
Hingga pekan ke 7 Serie A Liga Italia 2020/2021, Inter Milan tidak tampil konsisten.
Akibatnya, Inter Milan kini hanya mampu berada di peringkat 7 klasemen Liga Italia 2020/2021.
Inter Milan juga tidak tampil bagus saat bermain di Liga Champions 2020/2021.
Inter Milan menghuni posisi terakhir di Grup B Liga Champions 2020/2021.

Baca juga: Christian Eriksen Mulai Frustasi Sering Jadi Pemain Cadangan Inter Milan, Gagal Tunjukkan Kualitas?
Baca juga: Jadwal Liga Champions Matchday 4, Inter Milan vs Real Madrid, Alarm Bahaya untuk Antonio Conte
Sentuhan magis Antonio Conte sebagai salah satu pelatih kelas dunia kini sedang menemui ujian terbesarnya bersama Inter Milan pada periode saat ini.
Permasalahan konsistensi menjadi tantangan besar bagi Conte dalam menangani tim sekelas Inter Milan.
Hal itu terlihat berbeda ketika Conte berhasil membawa Juventus dan Chelsea menemui titik kesuksesannya.
Bersama Juventus dan Chelsea, Conte mampu memberi dampak instan dengan mempersembahkan gelar kepada kedua tim tersebut.
Hanya saja sentuhan magis dari Conte sejauh ini belum mampu membawa Inter Milan menuntaskan ambisi mereka meraih gelar.
Performa Inter Milan pada musim perdananya ketika dibesut Conte sebenarnya terlihat cukup bagus.
Baca juga: AC Milan Ingin Permanenkan Status Brahim Diaz, Jaga-jaga Jika Hakan Calhanoglu Pergi?
Baca juga: Jadwal Liga Champions Matchday 4, Jurgen Klopp Belum Move On Disingkirkan Atletico Musim Lalu
Kedatangan pemain seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, hingga Diego Godin mampu membuat performa Inter Milan cukup disegani.
Belum lagi peningkatan performa dan ketajaman dari seorang Lautaro Martinez menjadi hal positif lain semenjak Inter Milan ditangani Conte.
Ditambah, berbagai pencapaian Inter Milan yang tergolong tidak terlalu mengecewakan dalam mengarungi berbagai kompetisi musim lalu.
Inter Milan mampu menjadi runner-up Liga Italia musim lalu, mereka hanya terpaut satu angka dari Juventus selaku juara.
Tim berjuluk Nerazzurri itu juga mampu menjadi finalis Liga Eropa dan semifinal Coppa Italia.

Hanya masalah konsistensi yang harus mampu diatasi Inter Milan untuk bisa bersaing lebih baik pada musim ini.
Dan permasalahan tersebut sepertinya masih berusaha keras ditangani oleh Conte pada musim kedua penuhnya bersama Inter Milan, musim ini.
Perlu diketahui sejauh ini performa Inter Milan terlihat masih kurang menggigit.
Dimana tim berjuluk Nerazzurri hanya mendulang tiga kemenangan dari 10 laga yang mereka lakoni.
Baca juga: Postingan Striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic Bikin Pelatih Swedia Marah, Andersson: Buang Energi
Baca juga: UPDATE Pebalap MotoGP 2021, Andrea Dovizioso Pilih Nganggur Tahun 2021, Janji Kembali ke MotoGP 2022
Selain itu, Inter Milan hanya mampu memenangkan satu dari delapan pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Di kancah Liga Italia misalnya, Pasukan Antonio Conte itu masih berada pada posisi keenam dengan perolehan 11 poin dari enam laga yang telah dilakoni musim ini.
Torehan tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan satu kekalahan menjadi sinyal yang tidak terlalu bagus bagi Inter Milan.
Apalagi mereka telah kebobolan 10 gol dalam enam pertandingan tersebut.

Belum lagi, performa mengecewakan Inter Milan dalam mengawali kompetisi Liga Champions musim ini.
Kekalahan dari Real Madrid pada matchday ketiga membuat Inter Milan harus legowo berada pada dasar klasemen sementara Grup B, Liga Champions.
Pasukan Conte mendekam menempati posisi sebagai juru kunci setelah hanya meraih dua poin dari tiga laga yang telah dilakoni.
Sebelum kalah melawan Real Madrid, Inter Milan hanya memetik hasil imbang saat bertemu Shakhtar Donetsk dan Borussia Monchengladbach.
Tentu jika melihat berbagai hasil tersebut, Conte memang berada dalam situasi tidak mudah semenjak menduduki jabatan pelatih Inter Milan.
Meskipun cukup berhasil dalam mendatangkan pemain baru berkualitas, konsistensi menjadi masalah utama yang harus diselesaikan Conte pada musim ini.
Hal itu cukup berbeda ketika Conte berhasil meraih kesuksesan besar ketika membesut dua tim besar lainnya, Juventus.
Misalnya, ketika Conte membesut Juventus, ia mampu membawa mantan timnya itu meraih kesuksesan besar.
Di bawah Conte, Juventus tiga kali berturut-turut menjuarai Liga Seri A Italia (2011/2012, 2012/2013, 2013/2014).
Selain itu, Conte membawa Juventus menjuarai Piala Italia dua kali selama kurun waktu 2011-2014.

Setelah meninggalkan Juventus, Conte sempat menangani Timnas Italia sebelum kembali menangani tim di level klub bersama Chelsea.
Bersama The Blues, Conte mampu mempersembahkan gelar Liga Inggris pada musim perdananya.
Hanya saja rajutan kasih Conte bersama Chelsea harus berakhir pada musim keduanya.
Permasalahan konflik internal dan gagal membawa Chelsea tembus zona Liga Champions membuat Conte harus diberhentikan.
Meskipun demikian, Conte mampu mempersembahkan gelar Piala FA pada masa bakti terakhirnya sebelum meninggalkan Chelsea.
Alhasil keberhasilan Conte membawa Juventus maupun Chelsea meraih kesuksesan, sejauh ini belum menular ketika ia membesut Inter Milan.
Layak menanti bagaimana usaha Conte untuk membawa Inter Milan bermain lebih konsisten dan meraih berbagai gelar bergengsi pada waktu-waktu berikutnya.
(Tribunnnews.com/Dwi Setiawan)
.
.
.