SEKOLAH ONLINE

Mengenal Profesi Kurator, Pengurus Warisan Budaya dan Seni, Lebih Modern dengan AR dan VR

Mengenal profesi Kurator, yang mana menjadi pengurus atau pengawas warisan budaya dan seni. Lebih modern dengan menggunakan AR dan VR.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI
Kurator pameran, Mikke Susanto sedang menjelaskan lukisan yang dilukis Soekarno berjudul Rini. 

Selain VR, kamu mungkin juga pernah mendengar istilah AR atau Augmented Reality.

Dilansir Kompas.com, virtual reality dengan augmented reality merupakan dua hal yang hampir mirip.

Kamu dapat menganggap Augmented Reality sebagai VR, begitupun sebaliknya. Augmented Reality mensimulasikan objek buatan di lingkungan nyata.

Sedangkan Virtual Reality menciptakan lingkungan buatan yang bisa dihuni.

Baca juga: Promo The Body Shop Batam, Ada Diskon 10 Persen untuk Produk Special Edition

Tugas kurator di era saat ini, juga harus mengerti teknologi AR dan VR ini.

Dengan bantuan AR dan VR, museum akan ;ebih 'hidup', karena akan menawarkan pengalaman yang berbeda.

Apalagi saat ini sudah banyak museum digital, Indonesia juga memiliki museum digital.

Dengan bantuan VR, pengunjung akan merasakan tur museum yang sesungguhnya.

Selain itu dengan bantuan AR  pameran di museum akan lebih menarik dan interaktif.

Dengan dua teknologi ini, tugas kurator akan lebih mudah untuk menjelaskan objek-objek yang ada fi museum.

Museum juga ikut berkembangan sesuai perkembangan teknologinya.

Simak berita lainnya di GOOGLE

(*/MONA ANDRIANI)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved