LIGA SPANYOL
Pemain Real Madrid Gerah dengan UEFA & FIFA: Pemain Sepakbola Diperlakukan Seperti Boneka
Kritikan gelandang Real Madrid, Toni Kroos itu disampaikan karena tak senang dengan banyaknya kompetisi yang harus dilalui pesepakbola profesional
TRIBUNBATAM.id, MADRID - Pesepakbola harus menjalani jadwal padat pertandingan di tengah pandemi.
Para pemain harus bermain setiap 3-4 hari bersama klub dan timnas.
Situasi ini jelas membuat pemain kelelahan dan klub harus pandai-pandai mengalokasi pemain agar tidak diterpa cedera.
Situasi ini membuat pemain Real Madrid asal Jerman Toni Kroos mulai gerah.
Mantan pemain Bayern Muenchen itu pun mengkritik organisasi sepakbola Eropa UEFA dan organisasi sepakbola dunia FIFA.
Baca juga: Hasil Lengkap International Friendly Match, Portugal, Italia, Jerman, Belgia Menang, Prancis Kalah
Baca juga: Hasil Belanda vs Spanyol, Sergio Ramos Catat Rekor Caps 176 Laga, Spanyol Ditahan Imbang Belanda
Toni Kroos menuding UEFA dan FIFA memperlakukan pemain sepakbola seperti boneka.
Kritikan gelandang Real Madrid, Toni Kroos itu disampaikan karena tak senang dengan banyaknya kompetisi yang harus dilalui pesepakbola profesional akhir-akhir ini.
Toni Kroos menganggap pemain hanyalah "boneka" bagi FIFA dan UEFA karena mereka tak pernah ditanya pendapatnya ketika para otoritas sepak bola hendak menciptakan kompetisi baru.
Mayoritas pemain kini menghadapi jadwal luar biasa padat di tengah pandemi virus corona.
Pemain tengah berusia 30 tahun tersebut dan rekan-rekannya di Real Madrid kini praktis bermain 3-4 hari sekali sejak awal September.
Para pemain Real Madrid hanya beristirahat satu bulan sejak akhir musim kompetisi lalu dengan kekalahan 1-2 dari Manchester City di Liga Champions (8/8/2020) dan dimulainya kampanye musim ini dengan laga tandang kontra Real Sociedad (21/9/2020).
Jadwal padat di Liga Spanyol dan Liga Champions masih ditambah oleh ronde laga-laga internasional yang meliputi persahabatan dan partai UEFA Nations League.
Kroos mengatakan keberadaan kompetisi ini hanyalah demi profit belaka.
Baca juga: Hasil Italia vs Estonia, Azzurri Menang 4-0, Vincenzo Grifo Cetak 2 Gol
Baca juga: Hasil Portugal vs Andorra, Cristiano Ronaldo Sumbang 1 Gol, Portugal Pesta 7 Gol di Gawang Andorra
"Jelas dengan kompetisi yang baru diciptakan ini, kami para pemain hanyalah boneka bagi FIFA dan UEFA," tuturnya seperti dikutip dari As.
"Kompetisi baru seperti Nations League atau ekspansi Piala Dunia Antarklub dibuat hanya untuk memaksimalkan profit dan mereka mendorong para pemain ke batas-batas fisik baru."