Irjen M Fadil Imran Jabat Kapolda Metro Jaya, Masuk Bursa Calon Kapolri, Pernah Tugas di Polda Kepri
Kapolri Jenderal Idham Azis menunjuk Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Nana Sudjana
TRIBUNBATAM.id - Kapolri Jenderal Idham Azis menunjuk Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Nana Sudjana.
Mutasi delapan kapolda tersebut berdasarkan Surat Telegram (ST) Nomor ST/3222/XI/KEP/2020 tanggal 16 November 2020.
Irjen Muhammad Fadil Imran sempat disebut-sebut menjadi kandidat Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz akan memasuki masa pensiun pada 30 Januari 2021.
Jelang suksesi Kapolri, nama-nama yang akan menggantikan Idham Aziz mulai mencuat, termasuk Irjen Muhammad Fadil Imran.
Walau belum mengerucut ke satu atau dua nama, tapi sejumlah jenderal polisi berpangkat setara Komisaris Jenderal memiliki peluang.
Bahkan kabarnya, akan ada mutasi besar-besaran jelang pergantian Kapolri dengan beberapa jenderal jenderal bintang dua naik menjadi bintang tiga.
Sementara itu, menurut Indonesian Police Watch (IPW), ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi calon Kapolri baru atau pengganti Idham Aziz.

Neta S Pane mengatakan, akan terjadi mutasi besar di tubuh Polri jelang pergantian Kapolri Idham Azis.
Dalam mutasi itu, akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga.
"Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," ujar Neta, Sabtu (14/11/2020).
Ketiga Pati yang disebut-sebut akan naik menjadi bintang tiga adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil.
Selain itu, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar.
"Dengan bergesernya sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis akan semakin riuh," ucap Neta.
Masih kata Neta S Pane, saat ini jenderal polisi berbintang tiga ada sedikitnya 13 orang.
Namun, tak semua bisa mengikuti bursa calon Kapolri lantaran menjelang masa pensiun.
"Para bintang tiga dari Akpol 87 tentunya sulit untuk masuk bursa calon kapolri, mengingat Kapolri Idham Azis dari Akpol 88."
"Jika Akpol di bawah Akpol 88 dipaksakan menjadi Kapolri, tentu terjadi kemunduran di institusi kepolisian."
"Sehingga yang bisa masuk bursa calon Kapolri adalah dari Akpol 88A, Akpol 88B, Akpol 90, dan Akpol 91," jelasnya.
Namun demikian, IPW masih belum bisa membeberkan lebih lanjut daftar nama kandidat terkuat yang akan menjadi Kapolri pengganti Idham Azis.
Dia hanya menyebut, dari sekian banyak figur, Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri hanya akan memilih lima figur sebagai bakal calon Kapolri.
Daftar bakal calon itu akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dipilih.
Profil Irjen Muhammad Fadil Imran Kapolda Metro Jaya
Irjen Muhammad Fadil Imran sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Beliau merupakan seorang perwira tinggi Polri yang sejak 3 Februari 2017 menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri.
M Fadil Imran lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada 14 Agustus 1968.
M Fadil merupakan Akpol angkatan 1991.
Dikutip dari Surya.co.id, M Fadil Imran memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.
Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polda Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.
Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakbar.
Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).
Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.
Pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Azis.
Jejak Karier Irjen Muhammad Fadil Imran
- Kasat III Dit Reskrimum Polda Metro Jaya
- Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)
- Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009)
- Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011)
- Dirreskrimum Polda Kepri (2011)
- Kapolres Metro Jakarta Barat[1](2013)
- Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015)
- Dirreskrimsus Polda Metro Jaya[3] (2016)
- Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016)
- Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017)
- Dirtipidter Bareskrim Polri (2018)
- Sahlisosbud Kapolri (2019)
- Kapolda Jawa Timur (2020)
Komentar Idham Aziz

Sementara itu, Kapolri Idham Aziz pernah berbicara mengenai pergantian pucuk pimpinan Polri jelang masa pensiunnya.
Idhan Aziz meminta seluruh personel Polri tetap menjaga soliditas dan mengingatkan tak boleh ada anggota yang memiliki mental SMS.
"Pada akhirnya sesuai dengan Presiden marilah kita jaga solidaritas internal kita dengan baik."
"Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang," kata Idham Aziz saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).
Ia memastikan setiap personel memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki kursi Kapolri.
"Gantungkan harapan setinggi langit karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini," katanya.
Lebih lanjut, Idham Aziz meminta seluruh personel untuk mewaspadai adanya isu liar yang bisa saja berkembang menjelang pergantian Kapolri.(tribunbatam)
Baca berita lainnya di Google