TRIBUN WIKI
Gurihnya Kue Batang Buruk Khas Kepri, Renyah dengan Isian Kacang Hijau
Kue batang buruk merupakan satu dari sekian banyak kuliner khas yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Baginda Raja Tua tak menolak.
Hingga pada suatu hari, para tamu dan pejabat kerajaan berkumpul di istana.
Kue buatan Wan Sinari itu pun dihidangkan.
Di antara para tamu yang datang terdapat pula Raja Andak, lelaki idaman Wan Sinari.
Para tamu kemudian mencicipi kue yang baru pertama kali mereka lihat itu.
Namun beberapa saat saja setelah menggigitnya, mendadak mereka merasa malu.
Pasalnya, sebagian kepingan kue jatuh berderai.
Serpihan-serpihannya berserakan mengotori pakaian kebesaran yang mereka kenakan.
Baca juga: Dipercaya Bisa Turunkan Demam, Begini Kelezatan Wisata Kuliner Kepurun Khas Lingga
Hanya Raja Andak Panglima Muda Bintan yang tak terkecoh.
Saat Raja Andak memakan kue itu, tiada serpihan kue yang berjatuhan.
Kue batang buruk memiliki filosofi “Biar pecah dimulut jangan pecah di tangan".
Filosofi ini menggambarkan bagaimana seorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan.
Tak terkecuali ketika sedang mencicipi sebuah penganan.
Apabila seorang bangsawan terburu-buru dan ceroboh ketika makan atau mencicipi penganan, maka mencerminkan betapa buruknya tingkah laku bangsawan tersebut.
Inilah sebuah pesan bijak dari sebuah penganan kalangan bangsawan Melayu yang bernama kue batang buruk.
Baca juga: Kerap Dijadikan Oleh-oleh, Icip Nikmatnya Ikan Salai Khas Natuna, Cuma Rp 25 Ribu