TRIBUN WIKI

Sebabkan Mati Rasa, Kenali Gejala Neuropati Perifer yang Serang Saraf

Neuropati perifer adalah kerusakan pada saraf perifer yang sering menyebabkan gejala kelemahan, mati rasa dan nyeri, dan biasanya di tangan dan kaki.

Halodoc via Tribunnewswiki
NEUROPATI PERIFER - Neuropati perifer adalah kerusakan pada saraf perifer yang sering menyebabkan gejala kelemahan, mati rasa dan nyeri, dan biasanya di tangan dan kaki. FOTO: ILUSTRASI 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Neuropati perifer adalah kerusakan pada saraf perifer yang sering menyebabkan gejala kelemahan, mati rasa dan nyeri, dan biasanya di tangan dan kaki.

Hal ini dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh.

Neuropati perifer bukan penyakit tunggal, melainkan kerusakan saraf yang disebabkan oleh sejumlah kondisi.

Neuropati perifer dapat terjadi akibat cedera traumatis, infeksi, masalah metabolisme, faktor turunan, dan paparan toksin.

Salah satu penyebab paling umum adalah diabetes melitus.

Baca juga: Dikenal dengan Saraf Terjepit, Pahami Penyebab dan Gejala Hernia Nukleus Pulposus

Penyebab

Neuropati perifer bukan penyakit tunggal, melainkan kerusakan saraf yang disebabkan oleh sejumlah kondisi.

Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan neuropati perifer, antara lain:

- Penyakit autoimun, seperti sindrom Sjorgen, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Guillan-Barre, radang kronis demielinasi polineuropati, dan vaskulitis.

- Diabetes. Lebih dari setengah pengidap diabetes mengembangkan beberapa jenis neuropati.

- Infeksi, baik oleh virus atau bakteri, seperti penyakit Lyme, herpes zoster, virus Epstein-Barr, hepatitis B dan C, kusta, difteri, dan HIV.

- Gangguan bawaan, seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth.

- Tumor. Pertumbuhan tumor ganas dan jinak dapat berkembang pada saraf atau saraf tekan.

- Gangguan sumsum tulang, seperti protein abnormal dalam darah, suatu bentuk kanker tulang (myeloma), limfoma, dan amiloidosis.

- Penyakit lainnya, seperti penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan jaringan ikat dan tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).

Baca juga: Mirip Serangan Jantung, Kenali Penyebab dan Gejala Angina yang Muncul Tiba-tiba, Berbahaya?

Gejala

Tanda dan gejala neuropati perifer termasuk:

- mati rasa yang dialami secara bertahap,

- rasa tusukan atau kesemutan di kaki atau tangan, yang dapat menyebar ke atas ke kaki dan tangan,

- rasa berdenyut, beku atau rasa sakit terbakar,

- sensitivitas ekstrem ketika disentuh,

- kurang koordinasi dan sering terjatuh,

- kelemahan otot atau kelumpuhan jika saraf motorik terpengaruh.

Jika saraf otonom yang terganggu, tanda dan gejala dapat berupa:

- intoleransi panas dan perubahan keringat,

- masalah kandung kemih dan pencernaan,

- perubahan tekanan darah yang menyebabkan pusing atau kepala terasa ringan.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Usus Buntu, Waspada Nyeri Perut di Bagian Kanan Bawah

Jenis

Neuropati perifer bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

- mononeuropathy yang memengaruhi satu saraf,

- multiple mononeuropathy (kerusakan terjadi pada dua atau lebih saraf di area yang berbeda), 

- polyneuropathy (kerusakan terjadi pada banyak saraf).

Kebanyakan orang dengan neuropati perifer memiliki polyneuropathy.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Penyebab Insomnia, Bukan Hanya Kopi

Pengobatan dan Pencegahan

Selain untuk mengobati kondisi yang terkait dengan neuropati perifer, pengobatan yang diberikan biasanya juga berguna untuk meredakan tanda dan gejala neuropati perifer, antara lain seperti obat anti nyeri untuk meredakan gejala.

Selain itu, dapat digunakan obat antikejang guna mendapatkan efek meredakan nyeri yang bersifat neurogenik.

Perawatan topikal yang juga bisa diberikan adalah krim capsaicin, yang mengandung zat yang ditemukan dalam cabai, yang dapat membantu mengatasi gejala neuropati perifer

Lidocaine patch adalah perawatan lain yang dapat diterapkan pada kulit menimbulkan efek pereda nyeri.

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengatasi kondisi yang mendasarinya, seperti diabetes, alkoholisme, atau rheumatoid arthritis.

Setelah itu, pengidap juga dapat mencegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, contohnya konsumsi diet kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak untuk menjaga kesehatan saraf.

Pencegahan kekurangan vitamin B12 dengan mengonsumsi daging, ikan, telur, makanan rendah lemak, dan serat pangan yang cukup.

Lalu, olahraga secara teratur setidaknya 30 menit hingga satu jam latihan tiga kali seminggu.

Terakhir, mencegah gerakan yang dapat menyebabkan kerusakan saraf, termasuk gerakan berulang, posisi kaku, paparan bahan kimia beracun, merokok dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Neuropati Perifer'.

Baca berita lainnya di Google

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved