Sarjana Kimia Pilih Resign demi Jadi Gelandangan, Ngaku Bahagia Tidur di Jalanan Makan Sisa Restoran

Pria asal Hong Kong itu padahal telah memiliki pekerjaan mentereng serta kehidupan yang makmur tapi memilih hidup gelandangan

Suar.id
Sarjana Kimia Pilih Resign demi Jadi Gelandangan, Ngaku Bahagia Tidur di Jalanan Makan Sisa Restoran. Foto ilustrasi 

Sarjana Kimia Pilih Resign demi Jadi Gelandangan, Ngaku Bahagia Tidur di Jalanan Makan Sisa Restoran

TRIBUNBATAM.ID - Sepertinya tak ada orang yang ingin hidup gelandangan.

Makan dengan cara mengais sisa-sisa makanan di restoran maupun mall dan tidur di emperan, adalah hal paling dihindari manusia.

Tapi tidak untuk Simon Lee, seorang sarjana kimia yang lulus pada 1997 dengan pekerjaan mentereng.

Dilansir Sosok.ID (Tribunbatam Grup) dari Oddity Central, Simon Lee yang kini berusia 53 justru memimpikan hidup sebagai gelandangan.

Baca juga: VIDEONYA Pernah Viral, Begini Nasib Slamet Pengemis Korban Pemerasan Oknum Satpol PP Batam

Pria asal Hong Kong itu padahal telah memiliki pekerjaan mentereng serta kehidupan yang makmur.

Tapi dia memutuskan untuk membuang kehidupannya yang nyaman demi menjadi gelandangan.

Simon Lee sendiri merupakan sarjana kimia yang lulus pada 1997 dan langsung mendapatkan pekerjaan tetap.

Ilustrasi Diana Kim dan ayahnya yang tak sengaja ia temukan saat memotret para gelandangan
Ilustrasi Diana Kim dan ayahnya yang tak sengaja ia temukan saat memotret para gelandangan (Elitereaders)

Namun, karena stres, ia akhirnya memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan pindah ke negara tetangga, Makau.

Di negara itu, ia mencari nafkah dengan mengajar anak-anak selama beberapa tahun.

Sampai tahun 2004, Simon memutuskan untuk pindah lagi ke Zhuhai, di mana ia bertahan hidup menggunakan uang tabungannya.

Baca juga: 2 Model Cantik Ini Dulu Dipuja & Bergelimang Harta, Kini Nasibnya Sama-sama Tragis, Jadi Gelandangan

Dua tahun kemudian, Simon kembali ke Makau dan bertahan hidup dari belas kasihan orang-orang.

Kala itu, bisnis kasino berkembang pesat di Makau dan banyak orang memberikan uang cuma-cuma kepada gelandangan seperti Simon.

Tapi kehidupan Simon sebagai gelandangan di Makau tak bertahan lama, karena pada 2010 dia dideportasi sehingga ia harus pulang ke kampung halamannya di Hong Kong.

Baca juga: Kisah Alireza Beiranvand, Kiper Penepis Penalti Ronaldo itu Ternyata Dulunya Gelandangan

Hidup sebagai gelandangan pun dilanjutkan Simon di kota paling makmur di Hong Kong.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved