PILKADA KEPRI
Soerya-Iman Tawarkan Solusi Atasi Kemiskinan pada Debat Pilkada Kepri, Bentuk Tim Khusus
Dalam Debat Pilkada Kepri, Soerya berkaca dari pengalamannya menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepri pada 2010 lalu dalam mengatasi kemiskinan.
Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pasangan calon Pilkada Kepri Soerya Respationo dan Iman Sutiawan tawarkan solusi untuk mengentaskan kemiskinan saat Debat Pilkada Kepri.
Dalam Debat Pilkada Kepri 2020, mereka menawarkan dua solusi untuk persoalan itu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2020 menunjukan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebanyak 131.966 orang.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 4.208 orang jika dibandingkan dengan bulan September 2020.
Soerya berkaca dari pengalamannya menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepri pada 2010 lalu.
Kala itu, Pemprov Kepri membentuk Tim Koordinasi Pemberantasan Kemiskinan (TKPK).
Selain mereka, ada dua pasangan calon lain, di antaranya Isdianto dan Suryani serta Ansar Ahmad-Marlin Agustina.
"Tim ini lintas dinas, atau lintas OPD. Kami mengajak kabupaten/kota di Kepri untuk menganggarkan program pengentasan kemiskinan sekian Rupiah, maka provinsi akan menganggarkan 200 persennya," jelas Soerya, Jumat (20/11/2020).

Tim itu nantinya akan menjalankan sejumlah program seperti program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), program unit usaha bagi ibu rumah tangga.
Kemudian program kesehatan bagi para balita (UPGK), juga di bidang-bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan.
Di samping menggerakan kembali TKPK, Soerya juga menilai peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dapat menjadi solusi lain untuk mengentaskan kemiskinan.
Menurutnya, peningkatan PAD dapat berpengaruh pada kenaikan anggaran dalam APBD.
"Kalau APBD kita naik, tentu realisasi anggaran untuk kesehatan yang 10 persen dan pendidikan yang 20 persen juga akan meningkat," tambah Soerya.
Dengan meningkatkan aspek di bidang kesehatan dan pendidikan, menurut Soerya, maka kesejahteraan masyarakat juga dapat terjaga, sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.
Soroti Status Lahan
Permasalahan status lahan, khususnya di Kota Batam, jadi pertanyaan yang disampaikan panelis saat Debat Pilkada Kepri.
Menurut pasangan SInergi, hal ini masih menjadi penghambat bagi perkembangan geliat investasi dan usaha di Kepri.
Problem ini mengemuka melalui salah satu pertanyaan yang diberikan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Soerya-Iman pada acara Debat Pilkada Kepri 2020 di Hotel Radisson, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (20/11/2020) malam.
Selain mereka, terdapat dua pasangan calon lain di antaranya Isdianto dan Suryani serta Ansar Ahmad-Marlin Agustina.
Calon Gubernur Kepri, Soerya Respationo, pun menyoroti dilematika status Kota Batam sebagai kota otonom sekaligus kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas sesuai dengan Undang-undang (UU) nomor 44 tahun 2007.

Sebelum adanya penetapan Wali Kota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam, menurutnya terdapat corak dualisme kebijakan.
Penetapan ini merujuk pada Peraturan Pemerintah nomor 62 tahun 2019.
"Tetapi penetapan ini tidak menjawab keraguan akan adanya dualisme kepemimpinan di Kota Batam," ujar Soerya pada kesempatannya menjawab pertanyaan panelis.
Hal ini menjadi merupakan akar masalah tersendiri dari problem ketidakpastian dan tumpang tindih status lahan di Kota Batam.
Keraguan terhadap adanya dualisme kebijakan antara Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam disebabkan oleh adanya Pasal 21 dr UU nomor 53 tahun 1999 yang mengamanatkan peraturan pemerintah harus mengatur hubungan kerja antara Pemerintah Kota Batam dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
"Itu sejak tahun 1999, sekarang tahun 2020. Masalah ini hingga saat ini belum terjawab," tambah Soerya.
Dengan demikian, ia mengambil kesimpulan bahwa, penetapan Wali Kota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam tidak serta merta menjawab segala persoalan hukum yang ada di Kota Batam, khususnya permasalahan status lahan.
Isdianto dan Suryani Pertama Datang ke Lokasi Debat Pilkada Kepri
Calon Gubernur Kepri Isdianto dan Suryani menjadi pasangan calon Pilkada Kepri pertama yang tiba di lokasi Debat Pilkada Kepri.
Isdianto tiba di Hotel Radisson, Kota Batam, Provinsi Kepri sekira pukul 18.00 WIB
Ia didampingi tim nasihat INSANI, di antaranya Said Sirajuddin dan Andi Anhar Chalid.
"Kami siap, sangat siap menghadapi debat ini. Kita akan adu gagasan dan program dengan calon lain," ujar Isdianto.
Isdianto tiba di Hotel Radisson Batam mengenakan baju kurung Melayu warna oranye dipadu dengan kain songket dan mengenakan peci.
Isdianto juga terlihat mengenakan masker warna hitam.
Sedangkan Calon Wakil Gubernur Kepri nomor urut 02 Suryani terlihat mengenakan baju kurung.
Paslon nomor urut 02 itu terlihat pembawaan tenang saat memasuki lokasi ruang tunggu sebelum debat diselenggarakan.

Visi pasangan INSANI adalah terwujudnya provinsi Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu yang Maju, Gemilang, dan Unggul di Bidang Maritim.
Ada enam sektor yang jadi prioritas dalam misi pasangan INSANI. Masing-masing sektor pendidikan, kesehatan, perekonomian, maritim, agama dan sosial, dan tata kelola pemerintahan.
Untuk sektor kesehatan, INSANI akan menjamin akses terhadap layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Kepri.
Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana penanganan dan pengendalian penyakit menular termasuk Covid-19, dan menyiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan merata di semua daerah.
Pada sektor pendidikan, INSANI akan menjamin ketersediaan pendikan gratis sampai tingkat SLTA di sekolah negeri dan memberi subsidi pendidikan untuk sekolah swasta serta memberikan beasiswa untuk anak Kepri berprestasi.
INSANI juga akan mendorong penguatan pendidikan karakter untuk membangun SDM Unggul dan berahlak mulia, pelestarian budaya melayu untuk menegaskan Kepri sebagai bunda tanah melayu dan memajukan sektor pendidikan informal dengan mendirikan sejumlah BLK (Balai Latihan Kerja) untuk menjamin kualitas tenaga kerja lokal.
Pada sektor ekonomi, INSANI ingin mewujudkan perluasan kawasan FTZ sebagai basis percepatan pertumbuhan ekonomi di semua kabupaten/kota, menguatkan ekonomi kerakyatan yang didukung sektor industri dan UMKM yang tangguh.
Memberikan bantuan modal usaha bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah, dan memberikan hak-hak pekerja dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk tenaga kerja lokal yang terampil dan siap pakai.
Di bidang maritim, sebagai calon petahan, INSANI bakal meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata dan pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di luar kawasan FTZ dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Selain itu, INSANI juga akan mewujudkan pendidikan berbasis maritim sebagai salah satu jaminan sumber daya manusia yang unggul dan andal dan pengembangan program unggulan kawasan pedesaan (cluster ekonomi) Untuk Meningkatkan pendapatan nelayan dan petani.
Pada sektor agama dan sosial, INSANI akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, dan bertakwa, berdaya saing, bermartabat, serta membangun ketahanan keluarga yang kokoh.
Isdianto-Suryani juga akan menjamin perlindungan sosial bagi korban bencana dan komunitas adat terpencil serta kelompok rentan.
Selain itu, pemberian bantuan bagi penyandang disabilitas dan kelompok masyarakat pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial serta mewujudkan terciptanya kehidupan bermasyarakat yang agamis, tertib, rukun dan damai di bawah payung budaya Melayu juga masuk dalam misi INSANI dalam membangun Kepri.
Terakhir, pada tata kelola pemerintahan, INSANI akan mewujudkan tata kelola pemerintah yang bebas korupsi dan gratifikasi dengan mengedepankan tranparansi dan akuntabilitas serta membentuk karakter ASN yang berkualitas, memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin dan mampu melayani dengan ramah dan cepat.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Alamudin)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google News