PILKADA KEPRI
PILKADA KEPRI - Ditanya Soal Status Lahan di Batam Banyak Bermasalah, Ini Jawaban Soerya Respationo
Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo menjawab pertanyaan soal status lahan yang banyak bermasalah di Batam saat acara Debat Pilkada Kepri 2020.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Paslon Gubernur Kepri, Soerya Respationo dan Iman Sutiawan mengatakan, permasalahan status lahan, di Batam jadi penghambat perkembangan geliat investasi dan usaha di Kepri.
Hal itu diungkapkan pasangan SInergi menjawab pertanyaan yang diberikan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Soerya-Iman pada acara Debat Pilkada Kepri 2020 di Hotel Radisson, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (20/11/2020) malam.
Selain mereka, terdapat dua pasangan calon lain di antaranya Isdianto dan Suryani serta Ansar Ahmad-Marlin Agustina.
Calon Gubernur Kepri, Soerya Respationo, pun menyoroti dilematika status Kota Batam sebagai kota otonom sekaligus kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas sesuai dengan Undang-undang (UU) nomor 44 tahun 2007.
Sebelum adanya penetapan Wali Kota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam, menurutnya terdapat corak dualisme kebijakan.

Penetapan ini merujuk pada Peraturan Pemerintah nomor 62 tahun 2019.
"Tetapi penetapan ini tidak menjawab keraguan akan adanya dualisme kepemimpinan di Kota Batam," ujar Soerya pada kesempatannya menjawab pertanyaan panelis.
Hal ini menjadi merupakan akar masalah tersendiri dari problem ketidakpastian dan tumpang tindih status lahan di Kota Batam.
Keraguan terhadap adanya dualisme kebijakan antara Wali Kota Batam dan Kepala BP Batam disebabkan oleh adanya Pasal 21 dr UU nomor 53 tahun 1999 yang mengamanatkan peraturan pemerintah harus mengatur hubungan kerja antara Pemerintah Kota Batam dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
"Itu sejak tahun 1999, sekarang tahun 2020. Masalah ini hingga saat ini belum terjawab," tambah Soerya.
Dengan demikian, ia mengambil kesimpulan bahwa, penetapan Wali Kota Batam sebagai ex-officio Kepala BP Batam tidak serta merta menjawab segala persoalan hukum yang ada di Kota Batam, khususnya permasalahan status lahan.
Debat Pilkada Kepri
Pasangan calon Soerya Respationo dan Iman Sutiawan mendapat kesempatan pertama saat Debat Pilkada Kepri.
Waktu 2 menit mampu dipergunakan Calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Soerya Respationo dengan baik untuk menyampaikan visi misi mereka.
Debat Pilkada Kepri 2020 yang digelar KPU Kepri di Hotel Radisson, Kota Batam, Provinsi Kepri ini bisa disaksikan melalui live streaming TVRI.
Tahapan Pilkada Kepri ini ini dipandu dua presenter, Rahmat Idris dan Herdina Suherdi.
"Visi kami yaitu terwujudnya Provinsi Kepri yang maju, mandiri, sejahtera, berakhlak, berlandaskan azas kebersamaan dan gotong royong," ungkap Soerya.
Guna mewujudkan visi tersebut, terdapat tujuh misi yang akan diemban oleh pasangan calon ini apabila terpilih nantinya. Ketujuh misi tersebut, berupa:
1. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkompetensi tinggi dan akhlak mulia, perlindungan terhadap ibu dan anak, serta pemberdayaan generasi milenial.
2. Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan sektor ekonomi baru, pemberdayaan kemaritiman, reformasi ketenagakerjaan, serta pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur dan optimalisasi penggalian potensi daerah.
Baca juga: Link Live Streaming Debat Calon Gubernur Kepri saat Pilkada Kepri di TVRI Pukul 19.00 WIB
Baca juga: Isdianto dan Suryani Tiba Pertama di Debat Pilkada Kepri, Kami Siap Adu Gagasan
3. Meningkatkan kinerja aparatur yang bersih, modern, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan berorientasi pada pelayanan publik.
4. Sinergitas antara kota dan kabupaten dengan provinsi dan pemerintah pusat.
5. Pembangunan wiayah hinterland, dan sektor kepariwisataan serta pelestarian dan pengembangan sosial budaya masyarakat.
6. Mewujudkan supremasi hukum dan penegakan HAM.
7. Menumbuhkembangkan sikap kebersamaan masyarakat melalui semangat gotong royong.
"Ada sepuluh program prioritas yang akan kami jalankan guna mencapai visi tersebut, namun yang berkaitan dengan dampak kondisi pandemi Covid-19, kami akan menggelontorkan pinjaman lunak jangka panjang tanpa bunga bagi sektor informal UKM/UMKM," jelas Soerya di detik-detik terakhir penyampaian visi dan misi.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google News