Pengakuan Petugas Dinkes Dihalang-halangi Tracking Covid-19 di Petamburan, Ini Pesan Doni Monardo

Doni Monardo mengungkapkan adanya upaya beberapa pihak yang menghalang-halangi petugas Dinkes DKI Jakarta dalam men-tracking covid-19 di Petamburan

Dok BNPB via Wartakotalive
Doni Monardo mengungkapkan adanya upaya beberapa pihak yang menghalang-halangi petugas Dinkes DKI Jakarta dalam men-tracking covid-19 di Petamburan. Foto: Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo. 

Editor Danang Setiawan

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengungkapkan adanya upaya beberapa pihak yang menghalang-halangi petugas Dinkes DKI Jakarta dalam men-tracking covid-19 di Petamburan.

Tracking covid-19 ini dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta setelah adanya kerumunan di Petamburan, tepatnya kediaman Habib Rizieq Shihab.

Namun dalam pelaksanaan di lapangan, terdapat petugas Dinkes yang dihalang-halangi untuk tracking kasus covid-19 di Petamburan

Melalui Kepala Dinkes DKI Jakarta, melaporkan insiden tersebut kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo.

Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020).
Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Terkuak! Mengapa TNI Turunkan Baliho Habib Rizieq, IPW: Satpol PP dan Polri Tidak Berani

Baca juga: Fakta Sebenarnya Lurah Petamburan Positif Covid-19 Setelah Kerumunan Acara Habib Rizieq

Hal itu diungkap saat rapat virtual yang digelar Sabtu (21/11/2020) sore ini, turut dihadiri unsur satgas di sejumlah kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat dan Banten, serta Kepala Suku Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang ada di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Doni menyampaikan bahwa rapat tersebut membahas soal upaya tracing, tracking dan treatment atas sejumlah titik kerumunan.

Di antaranya kerumunan Demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja, paska liburan panjang, penjemputan di Bandara, kerumunan di Tebet, Mega Mendung dan Petamburan baru-baru ini.

Sebelumnya, host rapat telah mengatur Kepala Dinas Kesehatan dan petugas yang berinteraksi langsung untuk memberikan laporan fakta fakta di lapangan.

Dalam kesempatan itu, para peserta menyampaikan data-data terkini terkait perkembangan terakhir Covid-19 di wilayah tugas masing-masing daerah, maupun secara khusus yang terjadi di klaster-klaster khusus, seperti disebut di atas.

Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Megamendung, petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan.

Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking.

Diharap, Satgas Covid-19 Pusat, tidak saja memberi tambahan fasilitas swab tetapi juga dukungan agar bisa masuk ke kluster kluster yang dicurigai berpotensi menjadi pusat penularan.

"Kerja, tetap lebih baik daripada berpangku tangan," pesan Doni.

Follow Juga:

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved