TRIBUN WIKI

Sejarah Hari Guru Nasional dan Peran PGRI, Diperingati Setiap 25 November

Hari Guru Nasional 2020 diperingati pada 25 November 2020. Sejarah Hari Guru Nasional tidak bisa lepas dari perjuangan para guru di zaman penjajahan.

KOMPAS
HARI GURU NASIONAL 2020 - Inilah sejarah Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November. FOTO: peringatan Hari Guru Nasional 2019. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Hari Guru Nasional 2020 diperingati pada 25 November 2020. 

Sejarah Hari Guru Nasional tidak bisa lepas dari perjuangan para guru di zaman penjajahan.

Peringatan ini bertujuan untuk menghargai jasa para guru yang telah mendidik dan mengajar kita hingga mampu mengenal dunia.

Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya.

Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional 25 November dan Ucapan Selamat Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

Suasana foto bersama Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Bintan, Lestari Rahayu dengan siswa, siswi dan guru SLB Bintan di Hari Guru
Suasana foto bersama Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Bintan, Lestari Rahayu dengan siswa, siswi dan guru SLB Bintan di Hari Guru (tribunbintan.com/alfandi simamora)

Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.

Di Indonesia, ketika peringatan Hari Guru maka para siswa melaksanakan upacara.

Peringatan Hari Guru setiap negara pun berbeda-beda.

Rusia Hari Guru diperingati pada 5 Oktober, Singapura pada 1 September, Korea Selatan 15 Mei, dan masih banyak negara lain yang merayakan Hari Guru dengan tanggal yang berbeda.

Baca juga: Cara Mendapatkan BSU Rp1,8 Juta untuk Guru dan Dosen Honorer, Simak Jadwal dan Syaratnya

Sejarah singkat PGRI dikutip dari pgri.or.id:

Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.

Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh, mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.

Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved