TRIBUN WIKI
Perjalanan Lobster, Dulu Jadi Lambang Kemiskinan dan Umpan Pancing, Kini Mahal sampai Diekspor
Gara-gara lobster, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dulu, lobster makanan orang miskin
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Gara-gara lobster, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ya, Edhy ditangkap lantaran persoalan ekspor benih lobster.
Sebelumnya, benih lobster memang dilarang untuk diekspor.
Kebijakan ini telah berlaku sejak era Susi Pudjiastuti masih menjabat sebagai Menteri KKP.
Namun, Edhy justru memberikan izin resmi untuk kegiatan ekspor ini.
Edhy mengizinkan ekspor benih lobster dengan alasan banyak nelayan yang hidupnya bergantung pada budidaya komoditas itu.
Baca juga: Sosok Iis Rosita Dewi, Istri Edhy Prabowo yang Turut Diamankan KPK, Ternyata Politikus Partai Ini
Selama dibukanya keran ekspor benih lobster, banyak hal terjadi.
KKP sempat mencabut sementara izin 14 eksportir benih bening lobster (BBL).
Eksportir tersebut kedapatan menyalahi aturan perundang-undangan karena memanipulasi jumlah benih yang akan diekspor.
Lantas, sebenarnya seberapa berhargakah lobster sebagai salah satu komoditas laut?
Sekilas tentang lobster
Dari beragam jenis seafood, lobster menjadi salah satu hidangan yang tergolong mahal.
Hewan bercapit dengan nama ilmiah Nephropidae ini memiliki rasa yang legit dan gurih.
Lobster biasanya dijual dengan harga ratusan ribu per kilonya, tergantung daerah jualnya.
Hewan yang mirip udang ini bisa diolah menjadi beragam hidangan.
Beberapa di antaranya seperti digrill maupun dimasak dengan aneka saus.
Siapa sangka jika lobster yang kini jadi makanan elit ini dulunya adalah makanan orang miskin dan para tahanan?
Hewan rangka luar ini bahkan sempat dijuluki "kecoak laut" karena tersebar di pinggir pantai wilayah Massachuset.
Dilansir dari situs History, Lobster memiliki sejarah yang cukup panjang sampai akhirnya bisa menjadi santapan mahal orang-orang berduit.
Baca juga: Problematika Ekspor Benur Alias Bibit Lobster, Berujung Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Lobster lambang kemiskinan
Pada awal abad ke-16, para pemukim Eropa pertama datang ke Amerika Utara.
Di sana mereka mendapati banyak sekali lobster dan tumpukan lobster setinggi dua kaki di daratan Teluk Massachusetts.
Pada saat itu, jumlah lobster cukup melimpah.
Sampai-sampai para pendatang mengonsumsi lobster sebagai makanan sehari-hari.
Hingga mereka semua bosan dengan lobster.
Karena jumlah lobster terus meningkat dan daya tampung yang kurang, orang-orang pada zaman dahulu menyebut lobster sebagai kecoak laut.
Daya tampung yang kurang, menjadikan lobster sebagai pupuk dan umpan pancing.
Baca juga: Viral Pesta Nikah Menu Makannya Sesuai Isi Amplop, Isinya Tipis Ayam Saja, Amplop Tebal Lobster
Lobster yang didapat kemudian dihancurkan, kemudian disebar di perkebunan mereka.
Selain itu, mereka juga mencincang daging lobster untuk dijadikan umpan memancing di laut maupun sungai.
Tak berhenti sampai di situ, banyak lobster yang kemudian menjadi santapan narapidana.
Lobster yang melimpah itu kemudian tidak ada harganya dan lobster dianggap sebagai simbol kemiskinan.
Karena orang-orang tak perlu membeli untuk menikmati lobster.
Kalaupun dijual dihargai dengan harga sangat murah.
Di rumah orang-orang elit, lobster menjadi santapan pelayan-pelayan rumah.
Baca juga: KONTROVERSI Edhy Prabowo, Beda Pendapat sama Susi Pudjiastuti Soal Cantrang & Ngotot Ekspor Lobster
Lobster menjadi mahal
Semua yang terjadi pada lobster kemudian berubah di pertengahan 1800-an karena perubahan teknologi, di antaranya makanan kaleng dan kereta api.
Saat itu makanan kaleng menjadi makanan yang cukup populer.
Selain itu, perkembangan teknologi rel kereta sedang berkembang.
Lobster yang melimpah itu kemudian dijadikan makanan kaleng dan dikirm ke Amerika Tengah.
Di waktu yang sama, penduduk Amerika Tengah mulai berkunjung ke New England untuk mencari lobster segar.
Lobster segar ini kemudian menjadi primadona di kalangan turis.
Hal inilah yang membuat restoran mulai menyajikan hidangan lobster dan di akhir abad ke-18 harga lobster mulai naik.
Bahkan pada masa Perang Dunia II, lobster sudah menjadi hasil laut yang mahal dan dikenal dengan makanan mewah.
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Lobster, dari Makanan Penjara sampai Hidangan Orang Kaya".
Baca berita lainnya di Google.