HUMAN INTEREST

Cerita Rangkuti Jual Masker di Pinggir Jalan, Sehari Bisa Bawa Pulang Rp 40 Ribu

Rangkuti bisa membawa pulang uang Rp 40 ribu sehari dari berjualan masker di masa Covid-19. Lebih banyak dari saat dia menjadi pemulung

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBatam.id/Thomm Limahekin
JUAL MASKER - Rangkuti (59), pria yang berjualan masker di Jalan Cikpuan, Sei Panas, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id – Ruas Jalan Cikpuan, Kelurahan Sei Panas, Kota Batam masih basah, Senin (30/11/2020) sore. Hujan baru saja reda beberapa jam yang lalu.

Hawa sejuk masih terasa, menusuk sampai ke dalam tulang. Di pinggir ruas jalan itu, persis di seberang Kompleks Ruko Aku Tahu Center Blok H, sebuah tenda biru berukuran 2 meter x 2 meter berdiri.

Di bawah tenda, seorang lelaki bertubuh jangkung duduk sendiri. Sebatang rokok masih menempel di mulutnya. Sesekali asap mengepul tebal keluar dari tenda biru itu.

Pada ketiga sisi tenda, dia menggantung puluhan masker untuk anak-anak dan orang dewasa. Ada juga tali pengait untuk masker yang akan dipakai orang yang mengenakan hijab.

Nama lelaki itu Rangkuti. Usianya hampir mendekati 60 tahun.

Baca juga: HATI-Hati! Masker Kain Ternyata Bisa Kadaluarsa, Ini Ciri-cirinya

Baca juga: Pemko Bakal Bagikan Masker ke Seluruh Sekolah di Batam

“Saya dari Tapanuli Selatan. Umur saya 60 tahun,” ujarnya singkat seraya mengenakan masker.

Semula masker itu diletakkannya di dalam saku baju.

Rangkuti lalu menceritakan sudah hampir setahun berjualan masker di lokasi itu. Dia mendapat pekerjaan tersebut dari seorang kenalan.

Awalnya, dia menjajakan kain penutup mulut dan hidung dengan beralaskan kain spanduk. Namun, tak lama kemudian disuruh pindah oleh pemilik Ruko tak jauh dari tempat jualannya.

Dia lalu berpindah tempat jualan beberapa meter dari titik pertama. Akan tetapi dia juga secara halus disuruh pindah oleh pemilik tempat usaha terdekat.

“Saya pas jualan di situ, pemilik kedai langsung tanam rumput di tempat saya,” ungkap Rangkuti.

Pria berpakaian lusuh itu kemudian memindahkan tempat usahanya lagi. Terakhir dia mendirikan tenda biru di pinggir jalan hingga saat ini.

“Nah, di sini baru saya jual dengan aman,” ucap Rangkuti.

Rata-rata setiap masker dijual dengan harga yang sama. Baik masker untuk anak-anak maupun masker untuk orang dewasa dipatok Rp 5 ribu per helai. Dia juga menjual kain yang kerap dipakai untuk menutupi seluruh kepala hingga leher.

“Kalau ini dijual Rp 15 ribu per helai,” ujar Rangkuti.

Barang jualan yang dipajang Rangkuti selalu menarik perhatian pengendara yang melintas. Mereka kerap berhenti dan membeli masker susuai dengan kebutuhan. Setiap hari sekitar 20-30 helai masker terjual.

“Kalau masker yang terjual 20 helai, saya dapat Rp 20 ribu. Dari setiap masker, saya terima Rp 2 ribu,” ucap Rangkuti.

Pria asal Tapanuli Selatan itu kini bisa bernapas lega. Pada masa pandemi Covid-19 ini, dia masih bisa meraup rupiah dari berjualan masker.

Sehari dia bisa membawa pulang Rp 40 ribu. Uang sebesar itu jauh lebih banyak dari rupiah yang dicarinya sewaktu masih menjadi pemulung.

“Dulu saya jadi pemulung. Sehari belum tentu saya dapat Rp 40 ribu. Lagi pula harga kertas turun sekarang,” ujar pria yang tinggal sendiri itu. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Simak berita Tribun Batam lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved