FAKTA-Fakta Teror di Sigi: Satu Keluarga Dibunuh, 7 Rumah Dibakar, Warga Sekitar Sampai Mengungsi
Diketahui satu keluarga tersebut dibunuh oleh orang tidak dikenal yang diduga kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Tiga di antaranya membawa senjata api berupa laras panjang, dan senpi genggam.
"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan, pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," kata Awi masih melansir sumber yang sama.
Awi menambahkan, kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI, dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," terangnya.
3. Warga mengungsi
Beberapa warga yang tinggal di sekitar rumah korban lari ketakutan dan memilih bersembunyi ke dalam hutan.
Namun kini, 150 KK diungsikan mengingat lokasi pembunuhan diketahui masih sepi dan berada di tempat terpencil.
"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk," kata Kepala Desa Lemban Tongoa, Deki Basalulu pada Kompas.com.

4. Tanggapan Bamusi, Muhammadiyah, dan DPR
Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Nasyirul Falah Amru mengecam aksi teror tersebut.
Nasyirul berharap, aparat keamanan bisa mengusut tuntas pelaku pembunuhan tersebut.
Ia juga meminta aparat bertindak tegas kepada pelaku.
"Kita meminta aparat mengusut tuntas peristiwa tersebut, dan menjerat para pelaku sesuai hukum yang berlaku," kata pria yang akrab disapa Gus Falah ini, Sabtu (28/11/2020).
Sejalan dengan Gus Falah, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas juga meminta agar kasus tersebut diusut secara tuntas oleh pihak yang berwajib.
Anwar meyakini kejadian itu dilakukan bukan tanpa alasan.