BURSA KAPOLRI

Kasus Teroris MIT Mencuat Menjalang Pergantian Kapolri, Akankah Komjen Boy Rafli Amar Berpeluang

Saat ini ada 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) yang bisa ikut dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Id

Editor: Eko Setiawan
lustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi Polisi, Komjen Pol Boy Rafli Amar Berpeluang menjadi Kapolri 

TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Bursa calon Kapolri mulai mengerucut saat ini, setidaknya dari 13 nama yang sebelumnya sempat warawiri disebut sebagai sosok pengganti Idham Azis kini menjadi lima orang.

Sejauh ini, Komjen Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT mencuat lantaran kasus teroris MIT muncul kembali.

Namun masih ada sejumlah nama besar lainya yang bisa saja menjadi Tribrata 1 tersebut.

Baca juga: Nathalie Holscher dan Suami Menangis Ungkap Isi Hati Masing-masing, Istri Sule: Makasih

Baca juga: Kisah Ibu Melahirkan Viral di Medsos, Remas Suami Hingga Menggigit Baju Demi Tahan Rasa Sakit

Baca juga: Mama Lita Masih Berduka, Yulita Masterchef Indonesia Tulis Curhat Pilu Setelah Suami Tiada

Saat ini ada 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) yang bisa ikut dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Idham sendiri akan pensiun akhir Januari 2021.

Dari 13 Komjen itu sebanyak enam orang bertugas di internal Polri dan delapan lainnya bertugas di luar Polri.

Menurut Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch, meski Perwira yang bertugas di internal Polri biasanya lebih berpeluang menjadi Kapolri tapi para Komjen yang bertugas di luar kepolisian pun tetap memiliki peluang yang cukup besar.

"Contohnya saja, Sutanto, Dai Bachtiar dan Tito Karnavian masuk menjadi Kapolri setelah bertugas di luar Polri, yakni di BNN dan BNPT," kata Neta kepada Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).

Saat ini pun ada dua Komjen yang bertugas di luar Polri yang berpeluang besar menjadi Kapolri, yakni Kepala BNPT Komjen Boy Rafly dan Sestama BIN Komjen Bambang Sunarwibowo.

Komjen Pol Boy Rafly pernah menjadi Kepala Divisi Humas, Kapolda Banten, dan Kapolda Papua serta Kepala BNPT.

Menurut Neta, maraknya isu isu terorisme tentu membuka peluang bagi Boy untuk memimpin kepolisian.

"Sebaliknya keberadaan Bambang Sunarwibowi yang pernah bertugas di Asrena Polri dan Sestama BIN juga membuka peluangnya untuk memimpin Polri," katanya.

Sebab ke depan Polri memerlukan perencanaan yang promoter untuk meningkatkan kinerjanya, baik dalam bidang SDM, alutsista, sarana maupun prasarana.

"Selain itu, kondisi Indonesia yang kerap dalam ancaman konflik, gerakan intoleransi, terorisme dan semacam itu tentu membutuhkan antisipasi dan deteksi dini yang benar benar prima dan akurat dari seorang perwira yang pernah bertugas di BIN."

Selain dari eksternal ada tiga Komjen dari internal Polri yang berpeluang besar menjadi Kapolri.

Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Edi yang pernah menjadi Asrena Polri dan Kapolda Metro Jaya serta berpengalaman mengendalikan situasi Jakarta saat Pilpres 2019.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved