LIGA INGGRIS
Edinson Cavani Dipuji Habis Usai Cetak 2 Gol ke Gawang Soton, Bruno Fernandes: Dia Bisa Cium Gol
Edinson Cavani langsung memberi efek dan memberikan assist untuk gol pertama Manchester United yang diciptakan Bruno Fernandes
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
"Ketika Anda memiliki striker-striker yang banyak bergerak, dan mereka memberi Anda kesempatan untuk memainkan bola buat mereka, itu sangat bagus," ujar Fernandes kepada MUTV.
"Saya pikir setiap striker yang kami miliki memberi kami opsi-opsi."
"Saya tidak ingin membicarakan Edi atau pemain lain secara pribadi karena itu tidak adil, tapi tentu saja Edi punya kualitas. Semua orang tahu itu."
"Bagi saya, ia merupakan salah satu striker yang bisa mencium gol seperti yang Anda lihat dua kali."
"Ia punya penciuman gol, Anda harus memiliki perasaan ini untuk mencetak dua gol itu."
"Seperti yang saya katakan beberapa pekan dan beberapa bulan yang lalu, Edi akan membantu kami dan dia sudah membantu."
"Bagi saya, salah satu permainan terbaik yang dia mainkan adalah lawan Basaksehir di Liga Champions dan tidak ada yang membicarakan hal itu karena ia tidak mencetak gol, tapi dia melakukan permainan yang luar biasa."
"Ia banyak membantu dan dia akan membantu lebih banyak lagi di masa yang akan datang," katanya.
Baca juga: Klasemen Liga Inggris Usai Leicester vs Fulham, West Ham vs Aston Villa :Leicester Kalah, WHU Menang
Pujian Kapten MU
Kapten Manchester United Harry Maguire memuji Edinson Cavani sebagai striker yang tampil di level yang tidak dicapai banyak striker.
Pujian Maguire itu bukan berarti tanpa alasan karena ia tahu betul kualitas Cavani dari kerja pemain asal Uruguay berusia 33 tahun itu setiap hari dalam latihan.
Cavani seperti menemukan gairah bermain sepakbola lagi, dengan mencetak tiga gol sejauh di musim ini.
Dua gol dicetaknya ketika The Red Devils comeback dengan kemenangan 3-2 di Southampton pada Minggu (29/11) malam WIB, dan ia membuat satu assist untuk gol Bruno Fernandes.
Sempat muncul pertanyaan apakah Cavani, yang memasuki tahap akhir dalam kariernya dan menjalani beberapa pekan tanpa klub setelah meninggalkan Paris Saint-Germain pada musim panas, akan cocok bermain di Liga Primer Inggris.
Terbukti, ia menjadi amunisi yang cerdas untuk skuad Ole Gunnar Solskjaer.