BERITA PEMPROV KEPRI
Pembangunan Jembatan Batam Bintan Ditandai Pemancangan Patok, Ini Kata Pjs Gubernur Kepri
Pemancangan patok titik di Kabil, jadi penanda awal pembangunan Jembatan Batam Bintan, Selasa (1/12)
"Biasanya yang bermasalah lahan di lapangan, karena dilakukan tim teknis. Jadi saya pastikan, ini dikawal untuk menjaga pembangunan," harapnya.
Kedepan diharapkan, tidak ada lagi transaksi lahan di atas lahan di Batam.
"Jadi kalau ada transaksi, akan berurusan dengan Kapolda," terangnya.
Ia berharap pembangunan Jembatan Batam Bintan itu menjadi kebanggaan RI. Ini juga menjadi menunjukkan konsistensi dalam pembangunan. Diharapkan, kedepan, pembangunan bisa selesai dalam waktu dua atau tiga tahun.
"Kalau kita konsisten, bisa selesaikan 2 tahun dan paling lama 3 tahun. Sehingga pemulihan ekonomi, bisa dimulai dari sini," katanya.
"Nanti kita pikirkan. Di kepala saya, usulkan nama gelar pahlawan. Panglima Perang, Dipertuan Muda Pertama Kelana Jaya Putera. Yang memindahkan kerajaan dari Johor. Tapi itu keputusan nanti di Presiden. Raja-raja lain sudah banyak disebut (penamaan). Yang Kelana Jaya Putera malah belum ada," imbuhnya.
Usulkan Nama Jembatan Kelana Jaya Putera
Sebelumnya, Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin meninjau salah satu titik Jembatan Batam Bintan (Babin) di Punggur, Selasa (1/12/2020) sekira pukul 14.30 WIB.
Ia mengatakan jembatan ini nantinya akan menghubungkan empat pulau, di antaranya Batam, Tanjung Sauh, Pulau Buau dan Bintan.
"Ini adalah janji Presiden dan mimpi-mimpi sudah hampir 20 tahun," ujar Bahtiar dalam kata sambutannya.
Ia mengakui, nama jembatan ini kurang tepat apabila diberikan nama Jembatan Batam Bintan atau biasa disebut juga dengan Jembatan Babin.
Lantaran menghubungkan empat pulau. Ia mengusulkan nama jembatan ini nantinya adalah Jembatan Kelana Jaya Putera. Sesuai dengan sejarah Kepulauan Riau atau sejarah Kepri.
"Saya sudah cek langsung titiknya pakai perahu. Sepulang dari sana langsung rapat. Tinggi jembatan pulau ini dengan Tanjung Sauh 20 meter di atas permukaan pasang tertinggi. Khusus Tanjung Sauh dengan Pulau Buau, KRI Dewaruci bisa melewati.
Disepakati tinggi jembatannya 40 meter di atas permukaan laut. Inilah jembatan tertinggi dan akan menjadi ikon," paparnya.
Ia melanjutkan, jika keempat pulau ini tersambungkan, maka hukum dan perekonomian juga akan tersambung. Kalau bisa dilakukan konsisten, ia langsung melaporkan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo.