Senin Sedih Siapkan Enam Liang Kubur Per Hari, Menangis Makamkan Bayi & Jenazah tanpa Keluarga
Setiap hari Senin dan rekan-rekannya harus bergelut dengan jasad dan pemakaman khusus Covid-19 dan menyiapkan enam liang kubur
Kalau enggak ada yang mau kubur, ya siapa lagi.
Dari awal masuk ke tim ini banyak enggak mau.
Kita rela saja," terang dia.
Supriyanto berharap, kasus kematian karena Covid-19 segera berakhir.
Baca juga: Kisah Rapiah, 20 Tahun Jadi Pemandi Jenazah di Anambas, Tak Pernah Patok Harga & Belajar Amanah
"Jangan ada terjangkit lagilah.
Kita enggak bisa kemana-mana.
Cepat selesai biar kami juga enggak gali lagi, kasihan orang meninggal terus," tutup dia.
Kepala Bidang Taman dan Makam Dinas Perumahan dan Permukiman, Surya, mengatakan total tim penggali ada 9 orang.

"Tugasnya gali dan nutup (liang lahat)," katanya.
Dari 9 orang tersebut, dua orang jadi koordinator.
"Mereka selalu siapkan enam lubang kubur setiap harinya.
Sejauh ini lancar saja, nyaris enggak ada kendala di lapangan," terang dia.
"Tapi kami harap mudah-mudahan segera berakhir dan enggak ada lagi kematian," ujar Surya.
Baca juga: HEBOH Pria Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Ngaku Pemakaman Ditolak Warga, Ini Faktanya
Baca juga: Tangisan Haru Evakuasi Jenazah Pasutri Tewas Dalam Sumur Karena Hirup Gas Beracun
Baca juga: Viral Jenazah Pasien Corona Matanya Hilang Dicongkel di Probolinggo, Polisi Ungkap Fakta Lain
.
.
.
Baca berita menarik ain di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesedihan Penggali Makam Jenazah Covid-19: Kadang Kami Menangis Mengubur Bayi
(*)